JAKARTA. PT Cakra Mineral Tbk (CKRA) bakal menggenjot produksinya pada tahun ini. Pasalnya, manajemen akan mengakuisisi tiga pertambangan baru semester II 2013.Kendati enggan menyebutkan identitas ketiga target tersebut, tapi, Argo Trinandityo, Direktur Cakra Mineral mengatakan, ketiga tambang itu ada di Banda Aceh, Lampung, dan Sumatera Barat. "Sekarang masih due dilligence, salah satunya untuk mengkaji nilai akuisisinya," imbuhnya.Lebih jauh Argo menjelaskan, saat ini manajemen telah memiliki duit Rp 579 miliar. Duit itu berasal dari hasil divestasi beberapa anak usahanya beberapa waktu lalu. Dari divestasi tersebut, CKRA memperoleh duit segar Rp 750 miliar.Nah, dari nilai tersebut, sebagian dananya digunakan untuk mengakuisisi Persada Indo Tambang (PIT) pada tahun 2012 lalu. Sisa dana senilai Rp 579 miliar kemudian digunakan untuk mengakuisi pertambangan di tiga wilayah itu tadi."Duit segitu masih kurang untuk melakukan tiga akuisisi itu. Untuk menutup kekurangan, kami akan mencari pinjaman dari bank," pungkas Argo.Dengan akuisisi ini, manajemen menargetkan akan memiliki kapasitas produksi bijih besi mencapai satu juta ton. Adapun akusisi sebelumnya yaitu PIT, baru memiliki kapasitas produksi 300 ribu ton per tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Semester II, CKRA akan mengakuisisi 3 tambang baru
JAKARTA. PT Cakra Mineral Tbk (CKRA) bakal menggenjot produksinya pada tahun ini. Pasalnya, manajemen akan mengakuisisi tiga pertambangan baru semester II 2013.Kendati enggan menyebutkan identitas ketiga target tersebut, tapi, Argo Trinandityo, Direktur Cakra Mineral mengatakan, ketiga tambang itu ada di Banda Aceh, Lampung, dan Sumatera Barat. "Sekarang masih due dilligence, salah satunya untuk mengkaji nilai akuisisinya," imbuhnya.Lebih jauh Argo menjelaskan, saat ini manajemen telah memiliki duit Rp 579 miliar. Duit itu berasal dari hasil divestasi beberapa anak usahanya beberapa waktu lalu. Dari divestasi tersebut, CKRA memperoleh duit segar Rp 750 miliar.Nah, dari nilai tersebut, sebagian dananya digunakan untuk mengakuisisi Persada Indo Tambang (PIT) pada tahun 2012 lalu. Sisa dana senilai Rp 579 miliar kemudian digunakan untuk mengakuisi pertambangan di tiga wilayah itu tadi."Duit segitu masih kurang untuk melakukan tiga akuisisi itu. Untuk menutup kekurangan, kami akan mencari pinjaman dari bank," pungkas Argo.Dengan akuisisi ini, manajemen menargetkan akan memiliki kapasitas produksi bijih besi mencapai satu juta ton. Adapun akusisi sebelumnya yaitu PIT, baru memiliki kapasitas produksi 300 ribu ton per tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
