Seminggu perluasan diskon PPnBM dilakukan, permintaan Toyota Fortuner melonjak 50%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Astra Motor (TAM) sebagai Agen Pemegang Merek (APM) Toyota di Indonesia menilai prospek bisnis di segmen sport utility vehicle (SUV)  makin cerah. Apalagi setelah diskon PPnBM dijalankan, permintaan mobil SUV Toyota di atas 1.500 CC yakni Fortuner 4x2 melonjak signifikan. 

Vice President Director Toyota Astra Motor, Henry Tanoto menjelaskan jika melihat perkembangan segmen SUV di beberapa tahun belakangan ini, peningkatannya cukup signifikan. Henry memaparkan, di 2017  kontribusi penjualan SUV Toyota hanya sekitar 11,9%. Sementara di 2020, meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 25,9%. 

"Ini tentu menandakan segmen SUV ini makin diterima dengan baik, sejalan dengan makin beragamnya pilihan produk yang kami hadirkan untuk mengisi di berbagai segmen, mulai dari medium hingga luxury," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (8/4). 


Baca Juga: Ini daftar lengkap harga mobil Honda CR-V & HR-V di Jawa Tengah setelah diskon pajak

Adapun setelah Toyota Fortuner 4x2 menikmati manfaat dari PPnBM untuk mobil kubikasi di atas 1.500 cc yang baru dilaksanakan awal April 2021, penjualan Fortuner tumbuh signifikan. 

Henry mengatakan pencapaian Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) setelah diumumkan PPnBM oleh pemerintah 1 April kemarin, terdapat peningkatan yang cukup positif. Pada periode 1-7 April 2021 saja TAM sudah mengeluarkan sekitar 800 SPK untuk Fortuner 4x2 atau meningkat sekitar 50% dibandingkan bulan Maret 2021 dengan lebih dari 500 SPK. 

Kendati sudah ada lonjakan permintaan yang signifikan, TAM belum bisa memproyeksikan berapa target penjualan Fortuner maupun mobil di segmen SUV-nya di sepanjang tahun ini. 

"Target kami yang utama tentu bagaimana kami bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Tentu harapannya, dengan dukungan pemerintah melalui PPnBM ini akan makin memberikan efek yang cukup positif terhadap industri," kata Henry. 

Selanjutnya: Pajero Sport tidak dapat diskon PPnBM, Mitsubishi kecewa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .