Sempat akan diubah, harga IPO KS tetap Rp 850



JAKARTA. Menjelang detik-detik penawaran perdana atau initial public offering (IPO) PT Krakatau Steel (KS), kabar miring terus bermunculan. Menurut kabar yang beredar di pasar akhir pekan lalu, Kementerian Negara BUMN sempat ragu dengan harga IPO sebesar Rp 850 per saham. Namun, karena tak mungkin mengubahkan, Minggu malam (31/10), pemerintah dan tim IPO KS akhir memutuskan tak mengubah harga penawaran perdana saham produsen baja itu.Proses penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Krakatau Steel (KS) memang menuai polemik. Sebagian kalangan menyebut, harga IPO KS senilai Rp 850 per saham berbau skandal. Bisik-bisik di pasar menuding, penetapan harga IPO KS sekadar mengakomodasi kepentingan investor asing. Padahal, investor lokal berani membeli saham pabrik baja ini dengan harga di atas Rp 1.000 per saham.Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjat H. Wibowo mengaku memegang setumpuk data dugaan permainan harga. "Hari Senin saya akan bicara," janji dia.Nah, rupanya, isu ini berhasil mempengaruhi pemerintah sehingga berniat mengevaluasi ulang harga itu. Sumber KONTAN berujar, Minggu (31/10) Kementerian BUMN, manajemen KS, dan para penjamin emisi, mengadakan pertemuan mendadak membahas isu harga ini. Opsi pertama, mereka akan mengubah harga IPO menjadi Rp 950 per saham. Opsi kedua, menunda IPO. Menurut sumber yang kompeten ini, pemerintah menetapkan harga Rp 850 murni untuk menjaga harga KS ke depan. Pada harga Rp 850 per saham, rasio harga terhadap laba bersih per saham (PE) KS sudah 9,9 kali. Padahal, PE perusahaan regional, seperti Nippon Steel Corp, hanya 9 kali. "Investor besar asing yang berpikiran investasi long term bahkan menawar harga IPO KS kurang dari Rp 850 per saham," tutur dia.Pemerintah memang menghadapi dilema ketika memutuskan harga IPO KS. Pemerintah tak mau performa saham KS di bursa cuma melejit sesaat, lalu terpuruk. Sayang, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar tak merespon pesan singkat dan panggilan dari KONTAN. Sekretaris Meneg BUMN Mahmudding Yasin juga enggan berkomentar. "Maaf, jurubicara soal privatisasi adalah Pak Menteri sendiri," kata Yasin.Penjamin emisi pun mengaku tak tahu-menahu soal ini. "Kalau ingin diubah, harus seizin Bapepam-LK," ujar Eko Yuliantoro, Direktur Investment Banking Bahana Securities.Adapun Ketua Bapepam-LK Fuad Rahmany merasa tak berwenang mencampuri urusan penetapan harga. "Ini urusan underwriter dengan pemegang saham KS," kata dia. Tampaknya, akhirnya pemerintah menyerah. Menurut kabar terakhir yang sampai ke KONTAN, pemerintah memutuskan akan melanjutkan IPO KS dengan harga tetap Rp 850 per saham. Maklum saja, IPO ini memang telah mengantongi pernyataan efektif Bapepam-LK di akhir pekan lalu.

Harry Soepoyo, Presiden Direktur Mandiri Sekuritas mengonfirmasi hal tersebut. "Harga saham KS selalu Rp 850 kok," ujarnya melalui pesan singkat yang dikirimkan ke KONTAN.Selanjutnya, jika tak ada aral melintang, KS akan menawarkan sahamnya kepada investor publik pada tinggal 2 November sampai 4 November mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Cipta Wahyana