Sempat Mandek, Proyek Baterai Kendaraan Listrik Antam-LG Energy Berlanjut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerjasama pengembangan baterai listrik hulu hingga hilir antara PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan LG Energy Solution (LGES) dipastikan berlanjut.

Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho mengatakan, pertemuan antara LGES dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah dilakukan pada 7 Februari lalu.

"Mereka sudah datang lagi untuk memberikan komitmen mengenai konsorsium membernya," kata Toto dalam Rapat Panja Transisi Energi bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (15/2).


Mengutip bahan paparan IBC, perubahan konsorsium LGES besar kemungkinan akan tetap terjadi. Hal itupun telah disampaikan LGES dalam pertemuan dengan Kementerian BUMN.

Baca Juga: Proyek Baterai Kendaraan Listrik Milik Antam-LG Mandek

Asal tahu saja, semula Antam dan LGES ditargetkan akan bekerjasama menggarap proyek Titan. Pasca pertemuan dengan Kementerian BUMN dipastikan bahwa proyek ini ditargetkan akan mulai berproduksi pada 2025/2026 mendatang.

Sebelumnya, Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso sempat menyampaikan kendala pembahasan proyek ini. Rencana pembentukan joint venture (JV) antara Antam dan LG Energy Solution masih belum jelas. LG pun mendorong anggota konsorsiumnya, Huayou untuk melanjutkan proses diskusi dan negosiasi.

Namun, proses negosiasi tersebut diakui Hendi masih mengalami kendala. Sebab, MIND ID menilai Huayou bukan mitra yang seimbang dengan Antam. Huayou hanya bergerak di bidang pengembangan smelter. Sementara pihak MIND ID menginginkan konsorsium yang lengkap dari hulu hingga ke hilir baterai EV manufaktur.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf proses bilang, diskusi siap dilakukan oleh Antam. “Sebab, Antam telah menyelesaikan proses spin off konsensi nikel kepada anak usaha emiten tersebut yang dikerjasamakan dalam proyek pengembangan baterai kendaraan listrik,” kata dia, Kamis (9/2).

Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, proses spin off tersebut berlangsung pada Agustus 2022. Kala itu, Antam mengalihkan sebagian wilayah izin usaha pertambangan yang berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, kepada PT Nusa Karya Arindo (NKA) dan PT Sumberdaya Arindo (SDA).

Baca Juga: MIND ID: Antam Akan Lanjutkan Negosiasi Pabrik Baterai EV dengan LG Energy Solution

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat