KONTAN.CO.ID - Vincent Viola tak hanya dikenal sebagai pebisnis di bidang jasa keuangan saja. Pundi-pundi kekayaannya juga diperoleh dari bidang olahraga. Di negeri Paman Sam, Ia lebih banyak dikenal sebagai pemilik tim es hoki Florida Panters, yang berkiprah dalam Divisi Atlantik dari Liga Hoki Nasional atau National Hockey League (NHL). Vincent membeli tim tersebut pada tahun 2013 silam seharga US$ 250 juta dan hingga kini menjabat sebagai Presiden Komisaris. Perjalanan bisnis Viola tidak selalu mulus. Pasca-membeli saham tim es hoki Florida Panthers tahun 2013 seharga US$ 250 juta, ia sempat mendapat banyak kritik pedas dari pendukung tim tersebut. Pasalnya, artikel yang dimuat CBC menyebut semenjak Viola menjadi pemimpin tim, basis pendukung menjadi terbelah. Di bawah kepemimpinannya Florida Panthers dinilai mengalami kemunduran dari segi performa. Apalagi, Florida Panthers juga sempat mengalami kesulitan dari sisi keuangan. Terutama dari tingkat pendapatan waralaba, penurunan penjualan tiket yang berujung pada pengurangan gaji para pemain. Viola mengakui timnya merupakan berpenghasilan paling rendah. Benar saja, menurut catatan Forbes, Florida Panthers memang mencatat penurunan pendapatan operasional sebesar US$ 21 juta.
Sempat mengalami jatuh bangun berbisnis di sektor olahraga (3)
KONTAN.CO.ID - Vincent Viola tak hanya dikenal sebagai pebisnis di bidang jasa keuangan saja. Pundi-pundi kekayaannya juga diperoleh dari bidang olahraga. Di negeri Paman Sam, Ia lebih banyak dikenal sebagai pemilik tim es hoki Florida Panters, yang berkiprah dalam Divisi Atlantik dari Liga Hoki Nasional atau National Hockey League (NHL). Vincent membeli tim tersebut pada tahun 2013 silam seharga US$ 250 juta dan hingga kini menjabat sebagai Presiden Komisaris. Perjalanan bisnis Viola tidak selalu mulus. Pasca-membeli saham tim es hoki Florida Panthers tahun 2013 seharga US$ 250 juta, ia sempat mendapat banyak kritik pedas dari pendukung tim tersebut. Pasalnya, artikel yang dimuat CBC menyebut semenjak Viola menjadi pemimpin tim, basis pendukung menjadi terbelah. Di bawah kepemimpinannya Florida Panthers dinilai mengalami kemunduran dari segi performa. Apalagi, Florida Panthers juga sempat mengalami kesulitan dari sisi keuangan. Terutama dari tingkat pendapatan waralaba, penurunan penjualan tiket yang berujung pada pengurangan gaji para pemain. Viola mengakui timnya merupakan berpenghasilan paling rendah. Benar saja, menurut catatan Forbes, Florida Panthers memang mencatat penurunan pendapatan operasional sebesar US$ 21 juta.