Sempat naik tinggi jelang RUPSLB, prospek saham GIAA masih downtrend ke depannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada Rabu (12/9), saham maskapai penerbangan ini diburu investor.  Berdasarkan data RTI, saham GIAA naik 8,91% atau 18 poin menjadi Rp 220.

Dennis Christoper Jordan, analis Artha Sekuritas Indonesia menuturkan, kenaikan saham ini kerena beberapa agenda RUPSLB antara lain pembahasan kinerja semester I-2018, rencana pendanaan dan pergantian managemen.

Meski begitu, prospek ke depan masih sulit bagi GIAA untuk mencatatkan bottom line positif dalam waktu dekat. Tingginya harga bahan bakar mendorong meningkatnya beban operasional GIAA. Sekitar 30% dari beban operasional merupakan beban bahan bakar. Selain itu, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) juga semakin meningkatkan beban operasional dari GIAA.


"Secara keseluruhan penguatan harga saham GIAA hari ini karena optimisme investor akan rencana pergantian direktur utama GIAA," kata Dennis, Rabu (12/9).

Setali tiga uang, analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan bahwa kenaikan ini akibat sentimen dari pergantian pemimpin. "Iya ini sentiment dari pergantian pemimpin saja, sedangkan dari fundamental masih tidak ada perubahan," kata Rovandi

Memang, banyak yang diharapkan dari pergantian kepemimpinan di tubuh GIAA. Tapi tidak banyak yang bisa dilakukan oleh perusahaan.

Menurut Rovandi, saham GIAA masih belum menarik dengan prospek saham masih downtrend terus. "Kenaikan hari ini hanya temporari atau sementara saja, tidak sampai seminggu saya lihat GIAA akan kembali terkoreksi," kata Rovandi

Harga saham GIAA saat ini sangat murah. Secara fundamental nampaknya tidak akan banyak perubahan. "Memang diperkirakan akan ada perbaikan namun masih akan minus merugi tahun ini," kata Rovandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie