KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank MNC Internasional Tbk pada kuartal I-2018 mulai mencatatkan kinerja positif. Hal ini tercermin dari pertumbuhan laba sebesar Rp 94,8 miliar di tiga bulan pertama 2018. Jumlah tersebut mengalami peningkatan cukup tinggi bila dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 294% secara tahunan atau year on year (yoy). Pasalnya, pada kuartal I-2017 Bank MNC mencatatkan rugi cukup dalam mencapai Rp 48,79 miliar. Direktur Utama Bank MNC Benny Purnomo mengatakan perolehan laba tersebut ditopang oleh usaha perseroan untuk meningkatkan kualitas kredit, mendorong pendapatan serta pemulihan aset bermasalah.
"Hasil positif ini merupakan bagian dari upaya dalam meningkatkan kualitas kredit, menjaga agar pendapatan bisnis utama tetap baik, serta pemulihan aset bermasalah sesuai dengan rencana strategis Bank. Tentu momentum ini akan kami manfaatkan untuk terus meningkatkan setiap potensi bisnis serta senantiasa meningkatkan kualitas kredit dan operasional kami,” ujar Benny dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (15/5). Laba perseroan di kuartal pertama 2018 ini ditopang dari peningkatan laba operasional yang mencapai Rp 126,6 miliar per 31 Maret 2018. Jumlah ini membaik setelah rugi di tahun lalu hingga mencapai Rp 65,03 miliar. Dari beberapa instrumen operasional, pemulihan CKPN menjadi kontributor utama sebesar Rp 70,2 miliar, diikuti pendapatan provisi dan komisi dari transaksi selain kredit Rp 23,75 miliar dan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp 87,75 miliar. Kendati demikian dari sisi rasio keuangan, Bank MNC masih mencatatkan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) mencapai 5,76% per 31 Maret 2018. Jumlah ini meningkat dari posisi tahun sebelumnya sebesar 3,13%. Pun, dari sisi permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) mengalami penurunan secara tahunan dari 18,34% per 31 Maret 2017 menjadi 14,59% di Maret 2018. Namun bila dilihat dari akhir tahun 2017, modal perseroan meningkat dari 12,58%. Hal ini dikarenakan adanya pemulihan aset dan setoran modal di tahun lalu. Benny menuturkan, proses permodalan Bank MNC akan semakin menguat lagi. Pasalnya, Bank MNC kini dalam proses rights Issue dengan nilai maksimal Rp 489 miliar. "Hal tersebut membuat Bank MNC semakin mantap untuk meningkatkan penetrasi pasar ke segmen konsumer dan ritel yang didukung oleh segmen komersial dan korporasi," tutur Benny. Adapun, dari sisi efisiensi terhadap biaya operasional, bank milik taipan Hary Tanoesoedibjo ini berhasil menurunkan rasio BOPO dari 121,51% per Maret 2017 menjadi 69,39% di Maret 2018. Walau laba Bank MNC mengalami pertumbuhan signifikan setelah sempat rugi di tahun lalu, pertumbuhan kredit Bank MNC masih loyo. Tercatat per akhir Maret 2018 total kredit perseroan mencapai Rp 6,94 triliun. Jumlah ini menurun dari posisi kuartal I 2017 yang mencapai Rp 7,8 triliun atau turun 10,94% secara yoy.