Sempat terkoreksi, bisnis perkantoran tetap jalan



JAKARTA. Pasar sektor perkantoran tetap memperlihatkan pertumbuhan, baik dari segi permintaan maupun pasokan. Meski sempat terkoreksi pada semester II tahun lalu, pemulihan mulai terjadi pada kuartal I-2014.Level positif akan terus berlanjut sepanjang tahun ini dan kemungkinan kembali bergerak naik pada 2015 mendatang. Hal ini dimungkinkan dengan pertimbangan proyeksi Bank Indonesia atas pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menguat.Demikian ditegaskan Research & Consultancy Director Coldwell Banker Indonesia, Tommy Bastamy, kepada Kompas.com, Rabu (18/6/2014)."Pasar perkantoran memang ada koreksi karena pelemahan nilai tukar rupiah dan juga terbatasnya pasokan. Namun itu hanya berlangsung sementara, karena pada triwulan pertama 2014 menunjukkan pergerakan positif. Hajatan Pemilu Legislatif dan Presiden, tidak berdampak signifikan terhadap kelangsungan bisnis. Jadi perkantoran akan terus jalan," papar Tommy.Tommy melanjutkan, tingkat permintaan memperlihatkan tren positif, meskipun levelnya bertahap. Dengan demikian diproyeksikan tingkat penyerapan akan positif pula. Ekspektasi bisnis semakin menguat yang didorong kebutuhan domestik (domestic driven) dan juga permintaan perusahaan multinasional. Sehingga kinerja tingkat hunian mampu berada pada posisi di atas 95%."Berkaca pada kinerja kuartal pertama, kami memprediksikan tingkat hunian sepanjang tahun ini dan juga 2015 mendatang masih pada angka 90%," ujar Tommy.Hal senada dikemukakan Wakil Presiden Direktur PT Sahid, Exacty Sukamdani. Menurutnya, perkantoran sedang mengalami masa puncak yang ditandai tingginya tingkat hunian. Banyak pengembangan baru karena kebutuhan juga tinggi. Terlebih di sekitar kawasan central business district (CBD) Jakarta.Terbukti, kata Exacty, porsi ruang perkantoran strata Sahid Sudirman Center yang dikembangkannya, sudah terserap habis dengan posisi harga jual aktual mencapai US$ 5.000 per meter persegi. Sementara porsi ruang perkantoran sewanya baru saja dilepas ke pasar dengan patokan harga US$ 50 per meter persegi per bulan.Tingginya tingkat hunian perkantoran CBD Jakarta, menjadikan ruang kantor kosong menyusut."Ruang kantor yang masuk pasar pada 2014 sangat terbatas, sementara permintaan tinggi. Sehingga pasokan baru macam Sahid Sudirman Center terserap maksimal karena dapat mengakomodasi permintaan perkantoran yang kembali menunjukkan pertumbuhan sejak kuartal I 2014 setelah sempat terkoreksi tahun lalu," jelas Tomy. (Hilda B. Alexander)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Sanny Cicilia