KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 turut memangkas kinerja industri rantai pendingin (cold chain) pada tahun lalu. Permintaan yang meningkat dari segmen industri farmasi tidak banyak menolong, lantaran demand dari industri lainnya yang merosot cukup signifikan. Ketua Umum Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) Hasanuddin Yasni membeberkan, kinerja industri cold chain memang perlu dirunut per masing-masing segmen dari hulu hingga hilir. Namun secara rerata, kinerja bisnis rantai pendingin turun sekitar 40%-45% mengikuti alur dan hasil produksi industri terkaitnya. "Penurunan tersebut karena cukup banyak yang menunda pekerjaan instalasi logistik berpendingin dari hulu ke hilir, walau sudah ada kontrak kerja di 2020," ungkap Hasanuddin kepada Kontan.co.id, Kamis (22/4).
Sempat terpangkas pandemi, industri rantai pendingin diproyeksi tumbuh 30% tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 turut memangkas kinerja industri rantai pendingin (cold chain) pada tahun lalu. Permintaan yang meningkat dari segmen industri farmasi tidak banyak menolong, lantaran demand dari industri lainnya yang merosot cukup signifikan. Ketua Umum Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) Hasanuddin Yasni membeberkan, kinerja industri cold chain memang perlu dirunut per masing-masing segmen dari hulu hingga hilir. Namun secara rerata, kinerja bisnis rantai pendingin turun sekitar 40%-45% mengikuti alur dan hasil produksi industri terkaitnya. "Penurunan tersebut karena cukup banyak yang menunda pekerjaan instalasi logistik berpendingin dari hulu ke hilir, walau sudah ada kontrak kerja di 2020," ungkap Hasanuddin kepada Kontan.co.id, Kamis (22/4).