KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) tak mau masalah hukum yang sempat menyandung perusahaan justru membuat operasional bisnisnya terhenti. Perusahaan tetap melakukan aktivitas eksplorasi melalui satu-satunya anak usaha perusahaan, PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT). Berdasarkan keterangan resmi, Selasa (10/4), sepanjang Maret lalu AKT mengeluarkan biaya Rp 2,73 miliar untuk mendukung kegiatan eksplorasi. Dari dana tersebut, sebesar Rp 2,51 miliar merupakan pembayaran untuk PT Buena Persada Mining Service sebagai drilling kontraktor. Sementara, sebesar Rp 220 juta merupakan pembayaran untuk PT Surtech sebagai logging kontraktor. Sedang untuk PT Geoservice sebagai labroatorium analisa keualitas sampel batubara gratis.
Sempat tersangkut masalah hukum, anak usaha BORN teruskan eksplorasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) tak mau masalah hukum yang sempat menyandung perusahaan justru membuat operasional bisnisnya terhenti. Perusahaan tetap melakukan aktivitas eksplorasi melalui satu-satunya anak usaha perusahaan, PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT). Berdasarkan keterangan resmi, Selasa (10/4), sepanjang Maret lalu AKT mengeluarkan biaya Rp 2,73 miliar untuk mendukung kegiatan eksplorasi. Dari dana tersebut, sebesar Rp 2,51 miliar merupakan pembayaran untuk PT Buena Persada Mining Service sebagai drilling kontraktor. Sementara, sebesar Rp 220 juta merupakan pembayaran untuk PT Surtech sebagai logging kontraktor. Sedang untuk PT Geoservice sebagai labroatorium analisa keualitas sampel batubara gratis.