Sempat tertekan, IHSG awal pekan berhasil melesat



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terpeleset ke zona merah di awal transaksi perdagangan. Namun, indeks berhasil bangkit. Pada pukul 09.25 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,32% menjadi 5.394,48.

Ada 113 saham yang melaju di awal pagi ini. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 61 saham dan 78 saham lainnya diam di tempat.

Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 4,113 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 1,904 triliun.


Secara sektoral, ada tujuh sektor yang bergerak positif. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antaranya: sektor industri lain-lain naik 1,31%, sektor keuangan naik 0,51%, dan sektor manufaktur naik 0,51%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top gainers yakni: PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 1,27% menjadi Rp 2.400, PT Astra International Tbk (ASII) naik 1,22% menjadi Rp 8.300, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 1,15% menjadi Rp 2.630.

Sedangkan di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) turun 3,39% menjadi Rp 228, PT Adaro ENergy Tbk (ADRO) turun 1,82% menjadi Rp 1.350, dan PT Elnusa Tbk (ELSA) turun 1,67% menjadi Rp 470.

Sementara itu, di seluruh market, investor asing masih mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 2,1 triliun. Sedangkan di pasar reguler, asing mencetak net sell atawa penjualan bersih sebesar Rp 12,6 miliar.

Menurut Kepala Riset Daewoo Securities Taye Shim, transaksi perdagangan pasar Indonesia hari ini banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal. Salah satunya, data tenaga kerja nonfarm AS yang lebih rendah dari perkiraan.

"Dari data tersebut, kami menilai, The Fed belum akan menaikkan suku bunganya dalam jangka pendek. Prediksi kami, The Fed baru akan mengerek bunga pada Desember," jelasnya.

Selain itu, faktor lainnya adalah data laporan terbaru Badan Moneter Internasional (IMF) yang bertajuk World Economic Outlook 2016. IMF meramal PDB Indonesia akan berada di level 4,9% di 2016 dan 5,3% di 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie