Sempat tertunda, PLTU Banko Tengah berlanjut



JAKARTA. Setelah molor cukup lama, proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Banko Tengah Sumsel 8 akhirnya menemui kejelasan. Proyek konsorsium bersama China Hudian Corporation akhirnya tetap dilanjutkan.

"Memang sempat tertunda, tapi sekarang dilanjutkan dengan beberapa penyesuaian," ujar Arviyan Arifin, Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), Jumat (28/7).

Awalnya, PLTU berkapasitas 2x620 megawatt (MW) dengan nilai investasi US$ 1,6 miliar ini dimaksudkan untuk megalirkan listrik ke Pulau Jawa. Namun, Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak jadi membangun transmisi bawah laut. Karena hal inilah proyek PLTU sempat tertunda.


Tapi sekarang diputuskan PLTU Sumsel 8 tetap berlanjut dan akan mengalirkan listrik di Sumatra. Hal ini sejalan dengan rencana PLN untuk membangun transmisi listrik dari Tanjung Enim ke sejumlah titik sejauh 300 kilometer (km).

Pembangunan transmisi ditargetkan rampung 2021. Sehingga, sinkronisasi perlu dijalankan atas pembangunan PLTU Banko Tengah Sumsel 8 supaya selesainya proyek itu bisa memiliki jadwal yang sama dengan kelarnya pembangunan transmisi PLN. "Makanya, akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan PLTU Sumsel 8 akan mulai kami bangun," jelas Arviyan.

PTBA telah menandatangani PPA dengan PLN atas proyek tersebut. PTBA telah menunjuk PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sebagai pelaksana pengerjaan proyeknya.

PTBA melalui anak usahanya, PT Huadian Bukit Asam Power menandatangani loam agreement senilai US$ 1,2 miliar bersama The Export-Import Bank of China pada Maret 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati