KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar terus menanti initial public offering (IPO) unicorn lokal seperti GoTo dan Bukalapak. Satu hal menarik, investor sudah bisa membeli saham secara online tanpa harus mengantre seperti pada bookbuilding periode-periode sebelumnya. Mekanisme tersebut sejalan dengan peraturan otoritas pasar modal yang mewajibkan IPO dilakukan secara elektronik (E-IPO) mulai tahun ini. E-IPO tertuang dalam POJK Nomor 41/POJK.04/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, Dan/Atau Sukuk Secara Elektronik. I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) menuturkan, pihaknya telah mengantongi 21 pipeline IPO hingga 10 Juni kemarin. Tiga di antaranya melakukan pendaftaran IPO kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun lalu.
Semua calon emiten yang akan melantai di bursa tahun ini telah menggunakan E-IPO
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar terus menanti initial public offering (IPO) unicorn lokal seperti GoTo dan Bukalapak. Satu hal menarik, investor sudah bisa membeli saham secara online tanpa harus mengantre seperti pada bookbuilding periode-periode sebelumnya. Mekanisme tersebut sejalan dengan peraturan otoritas pasar modal yang mewajibkan IPO dilakukan secara elektronik (E-IPO) mulai tahun ini. E-IPO tertuang dalam POJK Nomor 41/POJK.04/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, Dan/Atau Sukuk Secara Elektronik. I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) menuturkan, pihaknya telah mengantongi 21 pipeline IPO hingga 10 Juni kemarin. Tiga di antaranya melakukan pendaftaran IPO kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun lalu.