Semua harga bahan baku pakan ternak naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga bahan baku utama pakan ternak di Indonesia mulai mengalami kenaikan. Naiknya harga bahan baku akan berpengaruh pada komoditas lainnya.

Pengaruh paling besar akan berdampak pada daging ayam. "Harga hampir semua bahan baku pakan naik akan berpengaruh pada harga daging ayam nantinya," ujar Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman kepada Kontan.co.id, Kamis (12/4).

Sudirman bilang kenaikan harga bahan baku pakan terjadi pada dua bahan baku pakan ternak utama. Salah satu bahan baku yang mengalami kenaikan adalah jagung.


Jagung merupakan bahan baku utama dalam pakan ternak. Sudirman bilang komposisi jagung dalam pakan ternak mencapai 50%. "Panen jagung sudah mulai habis jadi harganya merangkak naik," ujar Sudirman.

Sudirman bilang panen jagung di Jawa dan Sumatera sudah mulai habis. Beberapa daerah yang masih terdapat panen saat ini diungkapkan Sudirman berada di Makassar dan Sumbawa.

Harga yang sebelumnya turun dari Rp 4.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 3.550 per kg. Kini kembali naik mencapai Rp 3.800 per kg hingga Rp 3.900 per kg.

Tidak hanya jagung, harga bungkil kedelai pun mengalami kenaikan di tahun 2018. Asal tahu saja, komposisi bungkil kedelai dalam pakan ternak mencapai 25%.

Harga bungkil kedelai di pasar lokal awal tahun 2018 sebesar Rp 5.200 per kg. Sementara pada bulan April harga tersebut melonjak hingga Rp 7.600 per kg.

"Kalau harga bungkil kedelai naik Rp 2.400 per kg, maka harga pakan ternak bisa naik Rp 600 per kg," jelas Sudirman.

Bungkil kedelai selama ini didapatkan peternak melalui impor. Naiknya harga bungkil kedelai lokal dipengaruhi oleh harga bungkil kedelai global.

Kenaikan harga tersebut dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama, adalah angka ramalan produksi kedelai di Argentina yang kurang baik.

Sementara faktor kedua adalah terjadinya perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). Akibat perang dagang itu, China menaikkan bea masuk kedelai dari AS hingga 28%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto