JAKARTA. Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan, nama Wakil Presiden RI periode 2004-2009 Jusuf Kalla selalu masuk dalam daftar kandidat bakal cawapres yang direkomendasikan partai yang bergabung dalam poros koalisi PDI-P. Ia mengatakan, Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sama-sama merekomendasikan Kalla sebagai calon pendamping Joko Widodo yang diusung menjadi bakal capres oleh PDI-P. Menurut Hasto, sebagai mitra koalisi, Partai Nasdem dan PKB berhak merekomendasikan nama bakal cawapres Jokowi. Akan tetapi, keputusan akhir berada di tangan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Megawati dan Jokowi. "Tapi, pada prinsipnya, meski kami diberi masukan, kami serahkan kepada Bu Mega dan Pak Jokowi," kata Hasto, Jumat (16/5/2014). Sebelumnya, Partai Nasdem mengaku merekomendasikan Kalla sebagai calon pendamping Jokowi. Nama lain yang diusulkan Nasdem adalah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad. Sementara itu, PKB memiliki tiga bakal capres, di antaranya adalah Kalla dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Di luar dua partai yang telah resmi merapat ke PDI-P, ada pula Partai Golkar yang telah memberi sinyal kuat akan bergabung. Seperti diketahui, Kalla merupakan tokoh senior Golkar dan sempat menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono, beberapa hari lalu, mengatakan, Golkar akan mendukung capres yang memilih Kalla sebagai cawapresnya. Siapa yang dipilih Megawati dan Jokowi? Segala tanya ini akan terjawab pada 20 Mei 2014 mendatang. (Indra Akuntono)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Semua partai koalisi usulkan JK cawapres Jokowi
JAKARTA. Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan, nama Wakil Presiden RI periode 2004-2009 Jusuf Kalla selalu masuk dalam daftar kandidat bakal cawapres yang direkomendasikan partai yang bergabung dalam poros koalisi PDI-P. Ia mengatakan, Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sama-sama merekomendasikan Kalla sebagai calon pendamping Joko Widodo yang diusung menjadi bakal capres oleh PDI-P. Menurut Hasto, sebagai mitra koalisi, Partai Nasdem dan PKB berhak merekomendasikan nama bakal cawapres Jokowi. Akan tetapi, keputusan akhir berada di tangan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Megawati dan Jokowi. "Tapi, pada prinsipnya, meski kami diberi masukan, kami serahkan kepada Bu Mega dan Pak Jokowi," kata Hasto, Jumat (16/5/2014). Sebelumnya, Partai Nasdem mengaku merekomendasikan Kalla sebagai calon pendamping Jokowi. Nama lain yang diusulkan Nasdem adalah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad. Sementara itu, PKB memiliki tiga bakal capres, di antaranya adalah Kalla dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Di luar dua partai yang telah resmi merapat ke PDI-P, ada pula Partai Golkar yang telah memberi sinyal kuat akan bergabung. Seperti diketahui, Kalla merupakan tokoh senior Golkar dan sempat menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono, beberapa hari lalu, mengatakan, Golkar akan mendukung capres yang memilih Kalla sebagai cawapresnya. Siapa yang dipilih Megawati dan Jokowi? Segala tanya ini akan terjawab pada 20 Mei 2014 mendatang. (Indra Akuntono)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News