JAKARTA. Harga minyak mentah diperkirakan masih belum bakal bergerak menembus US$ 50 per barel. Analis SoeGee Futures Nizar Hilmy mengatakan, secara keseluruhan harga minyak masih berada di posisi tertekan. Kenaikan yang sempat terjadi pada pekan lalu dirasa hanya pergerakan harga secara teknikal. “Lihat saja fundamental minyak, semuanya negatif,” kata Nizar. Tingkat konsumsi minyak dunia merosot drastis di saat OPEC dan AS malah terus menggenjot produksinya. Dari sisi supply and demand belum ada yang mendukung. Pasar sedang banjir minyak. Namun memang pergerakan harga saat ini terlihat lebih stabil. ”Itu karena penurunan dari level US$ 50 per barel ke harga saat ini cukup tajam,” papar Nizar. Namun sampai saat ini belum terlihat akan ada perbaikan harga untuk kembali bergulir di atas US$ 50 per barel.
Semua sisi fundamental minyak semuanya negatif
JAKARTA. Harga minyak mentah diperkirakan masih belum bakal bergerak menembus US$ 50 per barel. Analis SoeGee Futures Nizar Hilmy mengatakan, secara keseluruhan harga minyak masih berada di posisi tertekan. Kenaikan yang sempat terjadi pada pekan lalu dirasa hanya pergerakan harga secara teknikal. “Lihat saja fundamental minyak, semuanya negatif,” kata Nizar. Tingkat konsumsi minyak dunia merosot drastis di saat OPEC dan AS malah terus menggenjot produksinya. Dari sisi supply and demand belum ada yang mendukung. Pasar sedang banjir minyak. Namun memang pergerakan harga saat ini terlihat lebih stabil. ”Itu karena penurunan dari level US$ 50 per barel ke harga saat ini cukup tajam,” papar Nizar. Namun sampai saat ini belum terlihat akan ada perbaikan harga untuk kembali bergulir di atas US$ 50 per barel.