JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di akhir pekan. Pada perdagangan Jumat (10/4), IHSG ditutup melemah 0,17% ke level 5.491,34. Meski begitu, selama sepekan IHSG menguat 0,64%. Sementara di akhir pekan lalu, bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacific itu menguat 0,34% ke level 152,36 di akhir pekan lalu. Angka tersebut sekaligus menjadi level tertinggi bursa Asia sepanjang masa. Dengan begitu, selama sepekan bursa Asia menanjak 2,99%. Analis NH Korinso Securities Reza Priyambada menjelaskan IHSG tak mampu mempertahankan posisinya pasca menyentuh level tertingginya sehingga cenderung terkoreksi. Menurutnya, masih adanya aksi investor asing yang mencetak net sell dan tak banyaknya saham-saham big caps dalam tog gainer memberikan sentimen negatif terhadap laju indeks.
Bahkan masih berlanjutnya penguatan rupiah terhadap dollar AS juga tak mampu mengimbangi sentimen negatif tersebut. Adapun di akhir pekan asing masih mencatatkan aksi jual alias net sell sebesar Rp 74,91 miliar. Sementara menurut Alwy Assegaf, Analis Universal Broker Indonesia pelemahan IHSG itu lantaran para investor mengambil langkah antisipasi terhadap sejumlah data yang akan siap dirilis di pekan ini. Data tersebut antara lain, seperti keputusan BI rate yang diperkirakan stagnan di level 7,5% dan pengumuman neraca perdagangan dalam negeri.