JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak mixed dengan potensi penguatan. Pada penutupan Jumat (22/5), IHSG menguat 0,04% di level 5.315,15. Bursa Asia juga ditutup menguat pada Jumat lalu sebesar 0,32% di level 153,38. Selama sepekan terakhir IHSG menguat 1,68%. Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya menilai IHSG masih akan bergerak di zona positif berkat keputusan The Fed yang tidak akan buru-buru menaikan suku bunga pada bulan Juli atau September. "IHSG masih akan melanjutkan kenaikan setelah pada Jumat (22/5) lalu pasar ditutup menguat," jelas William. Selain itu, adanya sentimen lain dari luar negeri seperti pertemuan BOJ yang menyatakan akan menahan diri melepas stimulus baru meskipun pertumbuhan ekonomi Jepang masih bergejolak turut membuat investor antusias. Untuk itu, menurut William, IHSG akan berada dalam fase konsolidasi sejenak sebelum kembali melanjutkan rally jangka pendek. Achmad Yaki Y, analis Sucorinvest Central Gani mengungkapkan, pergerakan IHSG masih berpotensi untuk naik. Menurutnya akan ada beberapa data ekonomi Indonesia yang akan keluar seperti neraca perdagangan atau trade balance mengenai data impor dan ekspor pada awal bulan depan. Pada bulan lalu data impor Indonesia turun drastis di atas ekspektasi pasar. Pada bulan April presentase impor Indonesia berada di 22,3% sedangkan pasar memprediksi di 18,7%. Selain itu, angka BI Rate yang masih berada di level 7,5% pada pekan lalu memberikan sentimen positif pada pergerakan pekan ini. Meskipun investor menginginkan turun, tapi dengan dipertahankannya BI Rate mampu memberikan angin segar bagi investor. "Harus diwaspadai juga investor asing yang melakukan penjualan pada akhir bulan ini. Minggu lalu nett sell asing Rp 1,17 trilun," ujar Yaki. Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi menilai IHSG secara teknikal kembali terkondolidasi. Momentum RSI mulai terlihat melemah sehingga berpeluang besar akan terkoraksi wajar. Minimnya sentimen dari Asia membuat pasar bergerak kembali mixed. William memprediksi IHSG untuk menguat di range 5.217-5.369. Lanjar memproyeksi IHSG untuk terkoreksi di kisaran 5.270-5.360. sedangkan Yaki memprediksi IHSG untuk menguat di range 5.263-5.395. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Senin, IHSG masih berpotensi untuk menguat lagi
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak mixed dengan potensi penguatan. Pada penutupan Jumat (22/5), IHSG menguat 0,04% di level 5.315,15. Bursa Asia juga ditutup menguat pada Jumat lalu sebesar 0,32% di level 153,38. Selama sepekan terakhir IHSG menguat 1,68%. Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya menilai IHSG masih akan bergerak di zona positif berkat keputusan The Fed yang tidak akan buru-buru menaikan suku bunga pada bulan Juli atau September. "IHSG masih akan melanjutkan kenaikan setelah pada Jumat (22/5) lalu pasar ditutup menguat," jelas William. Selain itu, adanya sentimen lain dari luar negeri seperti pertemuan BOJ yang menyatakan akan menahan diri melepas stimulus baru meskipun pertumbuhan ekonomi Jepang masih bergejolak turut membuat investor antusias. Untuk itu, menurut William, IHSG akan berada dalam fase konsolidasi sejenak sebelum kembali melanjutkan rally jangka pendek. Achmad Yaki Y, analis Sucorinvest Central Gani mengungkapkan, pergerakan IHSG masih berpotensi untuk naik. Menurutnya akan ada beberapa data ekonomi Indonesia yang akan keluar seperti neraca perdagangan atau trade balance mengenai data impor dan ekspor pada awal bulan depan. Pada bulan lalu data impor Indonesia turun drastis di atas ekspektasi pasar. Pada bulan April presentase impor Indonesia berada di 22,3% sedangkan pasar memprediksi di 18,7%. Selain itu, angka BI Rate yang masih berada di level 7,5% pada pekan lalu memberikan sentimen positif pada pergerakan pekan ini. Meskipun investor menginginkan turun, tapi dengan dipertahankannya BI Rate mampu memberikan angin segar bagi investor. "Harus diwaspadai juga investor asing yang melakukan penjualan pada akhir bulan ini. Minggu lalu nett sell asing Rp 1,17 trilun," ujar Yaki. Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi menilai IHSG secara teknikal kembali terkondolidasi. Momentum RSI mulai terlihat melemah sehingga berpeluang besar akan terkoraksi wajar. Minimnya sentimen dari Asia membuat pasar bergerak kembali mixed. William memprediksi IHSG untuk menguat di range 5.217-5.369. Lanjar memproyeksi IHSG untuk terkoreksi di kisaran 5.270-5.360. sedangkan Yaki memprediksi IHSG untuk menguat di range 5.263-5.395. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News