JAKARTA. Esok Senin, nilai tukar mata Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) diprediksi akan flat dengan kecenderungan melemah. Hal ini menyusul masih membentangnya horizon ketidakpastian terkait permasalahan bail out hutang Yunani yang dapat memicu bangkitnya dollar AS. Di pasar spot Jumat (19/6) rupiah versus dollar AS melemah 0,19% menjadi Rp 13.322 per dollar AS. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah menguat 0,13% menjadi Rp 13.324. Yulia Safrina, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan pelemahan rupiah disebabkan oleh faktor eksternal yakni reboundnya dollar AS akibat hasil pertemuan Menteri Keuangan Eropa dan pemerintah Yunani terkait permasalahan bail out Yunani pada Kamis (18/6) yang masih menemui kebuntuan. Disisi lain kondisi perekonomian Indonesia pun belum mendukung bagi nilai tukar rupiah. ”BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ke II masih di bawah 5% dan Inflasi juga cenderung masih tinggi,” tambah Yulia. Yulia memprediksi pada Senin (22/6) rupiah akan bergerak terbatas (flat) dengan kecenderungan melemah. Sebab, pada hari yang sama di Eropa bakal diadakan rapat darurat untuk membahas lebih lanjut krisis Yunani. “Di tengah ketidakpastian masalah Yunani, rupiah bisa kembali melemah,” katanya. Rupiah kata dia, pada Senin (22/6) akan bergerak di kisaran Rp 13.300 – Rp 13.360 per dollar AS.
Senin, Rupiah diprediksi flat cenderung melemah
JAKARTA. Esok Senin, nilai tukar mata Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) diprediksi akan flat dengan kecenderungan melemah. Hal ini menyusul masih membentangnya horizon ketidakpastian terkait permasalahan bail out hutang Yunani yang dapat memicu bangkitnya dollar AS. Di pasar spot Jumat (19/6) rupiah versus dollar AS melemah 0,19% menjadi Rp 13.322 per dollar AS. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah menguat 0,13% menjadi Rp 13.324. Yulia Safrina, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan pelemahan rupiah disebabkan oleh faktor eksternal yakni reboundnya dollar AS akibat hasil pertemuan Menteri Keuangan Eropa dan pemerintah Yunani terkait permasalahan bail out Yunani pada Kamis (18/6) yang masih menemui kebuntuan. Disisi lain kondisi perekonomian Indonesia pun belum mendukung bagi nilai tukar rupiah. ”BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ke II masih di bawah 5% dan Inflasi juga cenderung masih tinggi,” tambah Yulia. Yulia memprediksi pada Senin (22/6) rupiah akan bergerak terbatas (flat) dengan kecenderungan melemah. Sebab, pada hari yang sama di Eropa bakal diadakan rapat darurat untuk membahas lebih lanjut krisis Yunani. “Di tengah ketidakpastian masalah Yunani, rupiah bisa kembali melemah,” katanya. Rupiah kata dia, pada Senin (22/6) akan bergerak di kisaran Rp 13.300 – Rp 13.360 per dollar AS.