Senjata hipersonik memicu perlombaan senjata baru Rusia, China dan AS



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON - Pada bulan Maret 2018, Presiden Rusia Vladimir Putin menggembar-gemborkan gudang persenjataan bangsanya dengan meluncurkan sejumlah senjata hipersonik baru.

Dari enam senjata baru yang diluncurkan Putin, CNBC mengetahui bahwa dua di antaranya, kendaraan luncur hipersonik dan rudal jelajah yang diluncurkan melalui udara, akan siap perang pada 2020 mendatang.

Baca Juga: Taiwan mengutuk kediktatoran China pada peringatan ke-70 tahun pemerintahan komunis


Terlebih lagi, China juga mengumumkan pada 2018 bahwa Negeri Tirai Bambu tersebut telah melakukan pengujian pertama yang sukses terhadap pesawat hipersonik. "Suatu prestasi yang belum dicapai Amerika Serikat," tulis CNBC, Selasa (1/10).

Langkah-langkah yang dibuat oleh Rusia dan China telah memicu perlombaan senjata tiga arah dalam mengembangkan senjata jenis baru ini.

AS tidak memiliki pertahanan terhadap senjata hipersonik, yang dapat melakukan perjalanan setidaknya lima kali kecepatan suara, atau sedikit lebih dari satu mil per detik. Dikombinasikan dengan kecepatan terik, kemampuan manuver, dan penerbangan jarak jauh, senjata ini sulit dilacak, ditargetkan, dan dikalahkan.

Baca Juga: Xi Jinping: Tidak ada kekuatan yang dapat menghentikan kebangkitan China

Editor: Noverius Laoli