JAKARTA. Bak menggunakan jurus dewa mabuk, Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen) tengah memburu setoran pajak demi memenuhi target penerimaan tahun ini. Tak tanggung-tanggung, Ditjen Pajak memburu para wajib pajak (WP) kelas kakap. Mulai dari institusi negara, korporasi hingga konglomerat kelas kakap. Kabar yang sampai ke KONTAN, pemilik grup usaha besar yang bergerak di bidang hotel, transportasi hingga kebun sawit berinisial PTS, termasuk yang disasar pajak. "Dia diminta setor dulu, urusan hitungannya nanti belakangan," ungkap seorang sumber kepada Barly Haliem dari KONTAN, kemarin. Tak cuma wajib pajak badan swasta, Ditjen pajak mengejar setoran dari lembaga negara dan Badan Usaha Negara (BUMN). Baru-baru ini Ditjen Pajak mendapat setoran pajak jumbo senilai Rp 11,47 triliun.
Senjata pamungkas aparat pajak
JAKARTA. Bak menggunakan jurus dewa mabuk, Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen) tengah memburu setoran pajak demi memenuhi target penerimaan tahun ini. Tak tanggung-tanggung, Ditjen Pajak memburu para wajib pajak (WP) kelas kakap. Mulai dari institusi negara, korporasi hingga konglomerat kelas kakap. Kabar yang sampai ke KONTAN, pemilik grup usaha besar yang bergerak di bidang hotel, transportasi hingga kebun sawit berinisial PTS, termasuk yang disasar pajak. "Dia diminta setor dulu, urusan hitungannya nanti belakangan," ungkap seorang sumber kepada Barly Haliem dari KONTAN, kemarin. Tak cuma wajib pajak badan swasta, Ditjen pajak mengejar setoran dari lembaga negara dan Badan Usaha Negara (BUMN). Baru-baru ini Ditjen Pajak mendapat setoran pajak jumbo senilai Rp 11,47 triliun.