Sensus Penduduk Online selesai, BPS: Lebih dari 50 juta penduduk sudah mendaftar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemarin (29/5) adalah hari terakhir masyarakat bisa mendaftarkan diri lewat Sensus Penduduk (SP) Online. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sudah lebih dari 50 juta penduduk yang telah mendaftarkan diri melalui situs sensus.bps.go.id.

BPS belum bisa menyampaikan detil jumlah masyarakat yang sudah berpartisipasi. Direktur Sistem Informasi Statistik BPS Muchammad Romzi mengatakan Kepala BPS Suhariyanto akan mengumumkannya secara resmi.

"Alhamdullilah. Sebenarnya bisa diprediksi dengan trend response rate terakhir. Tapi jumlah pastinya nanti menunggu setelah rilis Bapak Kepala BPS saja ya. Termasuk series-nya," kata Romzi saat dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (30/5).


Baca Juga: Tersisa beberapa jam, ini cara mengikuti sensus penduduk online

Sebagai informasi, SP Online ini telah dilaksanakan sejak tanggal 15 Februari 2020. Awalnya, BPS menetapkan batas pengisian SP Online pada tanggal 31 Maret 2020. Namun, berkaitan dengan penyebaran Covid-19, BPS akhirnya mengundur batas pengisian menjadi 29 Mei 2020.  

Bagi penduduk yang belum berpartisipasi dalam SP Online, Romzi bilang mereka akan tetap terdata. Pasalnya, BPS akan mengadakan pendataan kependudukan pada bulan September 2020 sebagai bentuk lain dari SP Wawancara yang dahulu direncanakan.

Hal tersebut sebelumnya pernah diungkapkan Suhariyanto dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR beberapa saat lalu. Menurut Suhariyanto, peniadaan SP Wawancara ini dengan pertimbangan ketidakpastian akibat Covid-19.

"Kami rencanakan jadi September, tapi enggak yakin apakah Covid-19 akan selesai. Lalu ada efisiensi anggaran BPS sebesar 41% maka tahun ini tdiak ada (sensus penduduk) tatap muka," kata Suhariyanto saat itu.

Baca Juga: Hingga Kamis (28/5), baru 18,5% penduduk yang ikut sensus penduduk online

Untuk mengganti terjunnya petugas sensus BPS ke lapangan, BPS akan melibatkan semua ketua Rukun Tetangga (RT) yang ada untuk melakukan pendataan. Namun, di tahun 2021 nanti BPS akan mengambil sampel dengan pertanyaan yang lebih komplit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati