Sentimen Anti-Palestina Tumbuh di Kalangan Politisi Amerika Serikat



KONTAN.CO.ID - Dukungan dua partai politik utama Amerika Serikat terhadap Israel membuat sentimen anti-Palestina di negara tersebut semakin meningkat.

Mayoritas politisi dari Partai Republik dan Demokrat mendukung perjuangan Israel di Gaza, seolah mengabaikan lebih dari 11.000 warga Palestina yang tewas dan deretan kejahatan perang yang dilakukan militer Israel sejak 7 Oktober.

Pekan lalu, perang di Gaza menjadi bahasan paling mencolok dalam debat calon presiden Partai Republik yang ketiga, di mana para kandidat yang bersaing secara bulat mendukung Israel.


"Saya muak mendengar media, saya muak mendengar orang lain menyalahkan Israel hanya karena membela diri," kata salah satu kandidat, Gubernur Florida Ron DeSantis, dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Bertemu di AS, Jokowi Minta Presiden AS Joe Biden Hentikan Perang Israel - Palestina

Satu-satunya momen di mana para kandidat membahas Palestina adalah ketika DeSantis mendukung pelarangan aktivitas kelompok advokasi mahasiswa Palestina di universitas negeri.

Pada debat hari Rabu tersebut, DeSantis dan Nikki Haley, mantan duta besar untuk PBB, menggunakan bahasa yang sama untuk mendorong Israel mengambil tindakan tegas di Gaza.

DeSantis menyebut militan Hamas sebagai penjagal, sementara Haley menyuarakan agar Hamas segera dihabisi.

Kandidat presidan dari Partai Republik lainnya, Chris Christie, juga menolak seruan untuk mengakhiri kekerasan di Gaza dan mendukung operasi militer Israel.

Baca Juga: Militer Israel Klaim Memiliki Bukti Hamas Menahan Sandera di Rumah Sakit

Ahmad Abuznaid, direktur eksekutif Kampanye AS untuk Hak-Hak Palestina (USPCR), melihat fenomena ini sebagai wujud nyata upaya bipartisan untuk tidak memanusiakan rakyat Palestina.

Abuznaid menjelaskan beberapa momen yang menurutnya benar-benar menunjukkan bahwa para politisi AS membenci Palestina.

Salah satunya adalah langkah Presiden AS Joe Biden, yang berasal dari Partai Demokrat, yang menyuarakan keraguan atas keakuratan jumlah korban tewas warga Palestina. Momen lainnya adalah serangan terhadap anggota Kongres Amerika keturunan Palestina Rashida Tlaib karena kritiknya terhadap serangan militer Israel.

Abuznaid menyampaikan kekecewaannya terhadap para politisi AS yang hampir tidak membahas adanya korban sipil dari pihak Palestina dalam setiap debat atau kampanye mereka.

"Meskipun mereka ingin kita menghilang, kita tetap di sini dan akan terus ada, dan mereka akan melihat lebih banyak lagi dari kita yang bergerak maju," imbuh Abuznaid.