KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri plastik masih memiliki prospek yang cerah. Pasalnya, plastik masih dibutuhkan oleh pelaku industri manufaktur untuk mengemas produk barang jadinya. Kecenderungan ini dapat dijumpai misalnya pada industri air minum dalam kemasan (AMDK). Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Air Kemasan Indonesia, Rubijanto Pambudi mengatakan bahwa produsen AMDK masih akan memiliki kebutuhan yang besar atas plastik sebagai bahan baku kemasan. Hal ini disebabkan oleh peran plastik sebagai alat kemas yang belum bisa digantikan perannya oleh barang substitusi lain. “Kalau nasi bungkus kan masih bisa diganti oleh daun bungkusnya, lha kalau air minum kemasan bagaimana, bocor nanti,” ujar Rubijanto sembari bercanda dalam acara sosialisasi Pameran Plastics and Rubber Indonesia 2019, Selasa (5/11).
Sentimen antiplastik masih membayangi industri plastik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri plastik masih memiliki prospek yang cerah. Pasalnya, plastik masih dibutuhkan oleh pelaku industri manufaktur untuk mengemas produk barang jadinya. Kecenderungan ini dapat dijumpai misalnya pada industri air minum dalam kemasan (AMDK). Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Air Kemasan Indonesia, Rubijanto Pambudi mengatakan bahwa produsen AMDK masih akan memiliki kebutuhan yang besar atas plastik sebagai bahan baku kemasan. Hal ini disebabkan oleh peran plastik sebagai alat kemas yang belum bisa digantikan perannya oleh barang substitusi lain. “Kalau nasi bungkus kan masih bisa diganti oleh daun bungkusnya, lha kalau air minum kemasan bagaimana, bocor nanti,” ujar Rubijanto sembari bercanda dalam acara sosialisasi Pameran Plastics and Rubber Indonesia 2019, Selasa (5/11).