Sentimen Bullish Mewarnai Transaksi Pasar Obligasi Pemerintah Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA  Sentimen bullish mewarnai transaksi pasar obligasi pemerintah Indonesia (INDOGB) berdenominasi rupiah pada Jumat (19/1). Hal ini menyebabkan yield INDOGB tenor 10 tahun turun 9 bps menjadi 6,62% dan yield INDOGB tenor 2 tahun turun 5 bps menjadi 6,35%. 

Akan tetapi, yield instrumen Obligasi USD Negara Indonesia (INDON) tenor 10 tahun tercatat naik 6 bps menjadi 5,23%. Selanjutnya, diikuti INDON tenor 5 tahun yang naik 4 bps menjadi 4,83%. 

"Menurut kami, perbedaan arah pergerakan yield INDOGB dengan INDON menunjukkan perbedaan sensitivitas atas potensi koreksi yield US Treasury tenor 10 tahun menuju 4,25% setelah menembus support teknikal 4,1% pekan lalu," kata Fixed Income & Macro Strategist PT Mega Capital Sekuritas Lionel Priyadi dalam risetnya, Senin (22/1). 


Baca Juga: Porsi Penerbitan Global Bond pada 2024 Diperkirakan Menurun, Ini Penyebabnya

Momentum koreksi US Treasury tersebut masih terhalang oleh penurunan ekspektasi inflasi 1Y konsumen AS menjadi 2,9% pada Desember 2023, dari November sebesar 3,1%. Meskipun begitu, sentimen konsumen AS naik tajam melebihi konsensus menjadi 78,8 di bulan Januari 2024, dari Desember 2023 di 69,7.

Lionel memperkirakan, pergerakan yield INDOGB tenor 10 tahun bertahan kuat di rentang 6,55%-6,65% dan yield INDON tenor 10 tahun naik ke rentang 5,2%-5,3% pada Senin (22/1). 

Ia memprediksi rupiah masih akan bergerak sideways di rentang Rp 15.550-Rp 15.650 per dolar AS karena pergerakan dolar indeks yang mendatar di kisaran 103,3-103,5 pada akhir pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi