JAKARTA. Membuka awal pekan ini, harga komoditas timah mulai menujukkan pelemahan. Keseimbangan pasokan dan permintaan ditengarai telah membuat harga mulai terkoreksi. Terhambatnya pasokan dari Filipina kini tidak lagi dinilai sebagai sentimen positif yang mampu mengangkat harga.Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin (20/3) harga nikel tercatat melemah 0,93% ke level US$ 10.165 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sedangkan jika membandingkan sepekan lalu, nikel hanya terkoreksi 0,05%.Andi Hardianto, analis PT Asia Tradepoin Futures mengatakan pelemahan yang terjadi saat ini cukup dipengaruhi dari sentimen negatif yang datang dari China. Negeri pengimpor nikel terbesar itu sudah bisa mengatasi keterbatasan produksi di Filipina. Kini demi memenuhi kebutuhan nikel, China telah mulai mengandalkan produksi dari negara lain seperti Indonesia dan New Caledonia.
Sentimen China menekan harga nikel
JAKARTA. Membuka awal pekan ini, harga komoditas timah mulai menujukkan pelemahan. Keseimbangan pasokan dan permintaan ditengarai telah membuat harga mulai terkoreksi. Terhambatnya pasokan dari Filipina kini tidak lagi dinilai sebagai sentimen positif yang mampu mengangkat harga.Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin (20/3) harga nikel tercatat melemah 0,93% ke level US$ 10.165 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sedangkan jika membandingkan sepekan lalu, nikel hanya terkoreksi 0,05%.Andi Hardianto, analis PT Asia Tradepoin Futures mengatakan pelemahan yang terjadi saat ini cukup dipengaruhi dari sentimen negatif yang datang dari China. Negeri pengimpor nikel terbesar itu sudah bisa mengatasi keterbatasan produksi di Filipina. Kini demi memenuhi kebutuhan nikel, China telah mulai mengandalkan produksi dari negara lain seperti Indonesia dan New Caledonia.