KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah melemah 0,11% terhadap dolar AS ke level Rp 14.480 per dolar AS pada perdagangan Rabu (14/7). Sedangkan kurs Jisdor melemah 0,05% ke level Rp 14.493 per dolar AS. Menurut Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, penguatan pada dolar AS ini dikarenakan indeks harga konsumen inti (CPI) AS yang naik lebih tinggi dari perkiraan. “Karena kendala pasokan dan rebound dalam biaya layanan terkait perjalanan terus berlanjut, diperkirakan kekhawatiran inflasi akan tetap ada,” katanya.
Menurutnya fokus investor sekarang beralih ke kesaksian Ketua The Fed AS Jerome Powell di hadapan Kongres untuk petunjuk kapan bank sentral akan memulai pengurangan aset dan menaikkan suku bunga. Ia menilai Powell sejauh ini bersikeras bahwa inflasi yang lebih tinggi akan menjadi fenomena sementara. Ia juga melihat bahwa kasus Covid-19 di beberapa negara masih cukup tinggi, sehingga membuat negara lain seperti Australia memperpanjang penguncian yang saat ini berlaku di Sydney selama dua minggu lagi. Baca Juga: Ada rilis data neraca perdagangan, rupiah berpotensi menguat pada Kamis (15/7) “Sementara Korea Selatan memperketat pembatasan jarak sosial di sebagian besar negara itu setelah mencapai rekor baru 1.615 kasus harian pada 14 Juli,” ujar Ibrahim. Dari internal, ia melihat respon negatif datang dari penambahan kasus di Indonesia yang mencatatkan rekor tertingginya. “Indonesia memang belum bisa lepas dari tahap kritis akibat ledakan kasus Covid-19 yang telah terjadi beruntun dalam 3 pekan terakhir,” kata Ibrahim.