Sentimen dalam negeri masih pengaruhi IHSG besok



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (13/7) ditutup menguat di level 5830,04. Indeks menguat 0,19% dibanding sehari sebelumnya. IHSG didorong oleh sembilan sektor saham di yang menghijau. Dorongan itu dipimpin sektor industri dasar dan perdagangan yang masing-masing naik 0,46% dan 0,41%

Maxi Liesyaputra, Head of Equity Research Department BNI Sekuritas menyatakan, IHSG saat ini masih terlalu kuat. Selain itu, pernyataan dari Yellen Janet, Gubernur The Fed memberikan sentimen positif kepada Amerika Serikat namun tidak untuk Indonesia. Sementara dari dalam negeri, pelaku pasar saat ini tengah menanti rilis laporan keuangan kinerja emiten kuartal II. "Ini diharapkan bisa meningkatkan indeks lebih lanjut," kata Maxi kepada KONTAN, Kamis (13/7).

Dia menyatakan, IHSG besok masih fluktuatif dan masih bisa naik, meskipun tidak signifikan. Dia juga menilai, asing masih melakukan profit taking usai Indonesia mendapat rating dari Standard and Poor's. Menurutnya, efek tersebut masih ada sampai sekarang. "Justru indeks naik ini belum tentu net buy, indeks turun belum tentu net sell. Ini adalah strategi asing dalam melakukan portofolio," katanya.


Edwin Sebayang Kepala Riset MNC Sekuritas menyatakan, soal utama IHSG pada saat ini yakni price earning (PE) sudah cukup tinggi. Itu lebih tinggi dari Filiphina, Malaysia, Thailand, Vietnam. Selain itu, net sell asing juga terus berlangsung. Dia menilai, saat ini yang keluar sudah 51% lebih dari level tertinggi Rp 28,8 triliun sekarang secara year to date (ytd) Rp 13,5 triliun.

"Ini sudah 50% lebih dalam waktu dua bulan. Jadi kalau perilaku asing net sell ini akan jadi kendala juga," ujar dia.

Kenaikan suku The Fed juga memberikan pengaruh bagi IHSG. Selain itu, adanya kabar mengenai defisit APBN Indonesia yang makin lebar juga memberikan pengaruh. Dia memprediksi IHSG akan berada pada rentang 5770 - 5860 dengan pergerakan flat cenderung naik tipis.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini