Sentimen dari Iran menekan harga minyak dunia



SYDNEY. Harga minyak dunia mencatatkan pelemahan untuk hari kedua di New York. Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran November turun sebesar 79 sen menjadi US$ 91,07 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 10.37 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di level US$ 91,19 per barel. Pada 12 Oktober lalu, harga minyak untuk pengantaran November turun 0,2% menjadi US$ 91,86 sebarel. Jika dihitung, sepanjang tahun ini, harga minyak sudah melorot sebesar 7,7%. Penurunan harga minyak terjadi setelah Iran mengajukan penundaan produksi uranium sebelum perhelatan pertemuan pimpinan Eropa untuk mendiskusikan sanksi yang lebih ketat atas negara tersebut. Menurut Juru Bicara Menteri Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast, Iran saat ini siap untuk membicarakan mengenai program nuklirnya dengan menunda suplai 20% uranium untuk Tehran Research Reactor. Di sisi lain, Uni Eropa sudah mencapai kesepakatan awal untuk meningkatkan sanksi terhadap Iran untuk menghentikan program nuklirnya. "Jika berita yang keluar dari Iran mengindikasikan kesukarelaannya untuk menunda suplai reaktor nuklir benar adanya dan mereka mencapai kesepakatan, maka harga minyak akan menurun," jelas Nabil Farhat, partner Al Fajer Securities, broker di Abi Dhabi.Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran November turun 62 sen menjadi US$ 114 per barel di ICE Futures Europe Exchange.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie