KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terlepas dari hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada awal pekan ini, para analis sepakat bahwa sentimen eksternal tetap memainkan peran penting terhadap kinerja pasar obligasi Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra mengaku, di luar agenda RDG BI, sebenarnya sudah tidak ada lagi data ekonomi di sisa bulan ini yang bisa mempengaruhi kondisi pasar obligasi dalam negeri. Sentimen dari domestik kemungkinan hanya berasal dari hasil lelang Surat Berharga Negara (SBN) yang berlangsung pada perdagangan Selasa (23/10) besok dan pekan depan. Maka dari itu, sentimen eksternal akan kembali menjadi penopang utama kinerja pasar. Untuk saat ini, para pelaku pasar tengah mencermati sejauh mana gejolak pasar saham global berlangsung. Padahal, di periode yang sama tren kenaikan yield US Treasury masih berlangsung akibat efek ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS akhir tahun nanti.
Sentimen eksternal berperan penting dalam pasar obligasi Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terlepas dari hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada awal pekan ini, para analis sepakat bahwa sentimen eksternal tetap memainkan peran penting terhadap kinerja pasar obligasi Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra mengaku, di luar agenda RDG BI, sebenarnya sudah tidak ada lagi data ekonomi di sisa bulan ini yang bisa mempengaruhi kondisi pasar obligasi dalam negeri. Sentimen dari domestik kemungkinan hanya berasal dari hasil lelang Surat Berharga Negara (SBN) yang berlangsung pada perdagangan Selasa (23/10) besok dan pekan depan. Maka dari itu, sentimen eksternal akan kembali menjadi penopang utama kinerja pasar. Untuk saat ini, para pelaku pasar tengah mencermati sejauh mana gejolak pasar saham global berlangsung. Padahal, di periode yang sama tren kenaikan yield US Treasury masih berlangsung akibat efek ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS akhir tahun nanti.