KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stimulus rupiah dalam perdagangan besok sepertinya masih berasal dari eksternal. Di mana pekan lalu The Federal Reserves masih mempertahankan suku bunga dan bersikap dovish, berencana memotongnya di tahun ini. 

Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan bahwa sentimen tersebut masih berdampak membawa aliran dana asing dalam perdagangan besok. Ibrahim memprediksi mata uang Garuda pada perdagangan hari Senin (21/6) rupiah akan ditransaksikan menguat di level Rp 14.070-Rp 14.210 per dollar Amerika Serikat (AS).

Selain itu, Ibrahim bilang kelanjutan perang dagang AS-China akan dinanti pasar jika ada testimoni, cuitan, atau surat-menyurat oleh kedua negara Adi Daya itu sebelum agenda selanjutnya.

Asal tahu saja, mereka akan bertemu di forum G20 di Osaka, Jepang pada Jumat (28/6) waktu setempat. China telah mengkonfirmasi bahwa Presiden Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump akan bertemu di sela-sela G20 akhir pekan depan. 

“Perang dagang bisa membuat dana aliran asing ke pasar domestik naik atau turun,” kata Ibrahim kepada Kontan, Jumat (21/6).

Sebelumnya, mengutip Bloomberg di pasar spot, Jumat (21/6), rupiah tercatat menguat 0,20% ke Rp 14.155 per dollar AS. Dalam sepekan, nilai tukar rupiah menguat 1,19%. 

Pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah hari ini menguat 0,84% ke Rp 14.116 per dollar AS. Dalam sepekan, rupiah tercatat menguat 1,31%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi