Sentimen eksternal membuat rupiah ditutup Rp 13.900 per dolar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Balas dendam Iran terhadap Amerika Serikat (AS) yang berlangsung sepanjang hari ini membuat rupiah melemah. Mengutip Bloomberg, Rabu (8/1), rupiah spot ditutup turun 0,16% menjadi Rp 13.900 per dolar AS.

Setali tiga uang, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia turut melemah 0,11% ke Rp 13.934 per dolar AS.

Pergerakan rupiah hari ini sejalan dengan sejumlah mata uang Asia lainnya. Hanya baht Thailand, yuan China serta dolar Hong Kong yang berhasil menguat di hadapan the greenback.


Baca Juga: Mencermati dampak konflik AS-Iran terhadap ekonomi Indonesia

Sementara won Korea menjadi mata uang di kawasan yang paling besar koreksinya setelah turun 0,37%. Di susul ringgit Malaysia yang melemah 0,24% dan kemudian rupiah.

Menurut Direktur Garuda Berjangka Ibrahim, selain faktor geopolitik di Timur Tengah, data indeks non-manufaktur AS bulan November yang ciamik membuat indeks dolar AS menguat. "Dana non-manufaktur berada di level 55, lebih tinggi dari hasil konsensus di 54,5," kata dia, Rabu (8/1).

Baca Juga: Jika AS-Iran perang, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tertekan di bawah 4,8%

Selan itu, data cadangan devisa Indonesia bulan Desember 2019 yang naik US$ 2,5 miliar menjadi US$ 129,18 miliar tak mampu membawa mata uang Garuda menguat.

Tetapi data positif dari dalam negeri ini diperkirakan mampu menjadi penopang rupiah besok. "Dalam perdagangan besok, rupiah kemungkinan ditransaksikan menguat Rp 13.865-Rp 13.960 per dolar AS,"  pungkas Ibrahim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari