KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen eksternal menyeret pergerakan rupiah pada hari ini. Kamis (20/5), rupiah di pasar spot melemah 0,59% menjadi Rp 14.375 per dolar Amerika Serikat (AS). Serupa, rupiah Jisdor pun koreksi 0,58% menjadi Rp 14.396 per dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, rupiah melemah karena hasil risalah pertemuan Federal Reserve yang dirilis Rabu (19/5) membicarakan rencana pengurangan pembelian obligasi dari bank sentral AS tersebut.

Dalam risalah itu disebut bahwa The Fed mulai diskusi tentang pengurangan laju pembelian aset jika pemulihan ekonomi di Negeri Paman Sam mendapatkan momentum.

“Hal itu mengejutkan investor, mengingat Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan tepat setelah pertemuan bulan lalu bahwa belum waktunya untuk mulai membahas perubahan kebijakan apa pun,” jelas dia dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, hari ini.

Baca Juga: Tak berdaya, rupiah ditutup melemah 0,59% ke Rp 14.375 per dolar AS pada hari ini

Di sisi lain, rupiah juga mendapat sentimen internal terkait rencana pemerintah memberikan tax amnesty. Hal tersebut dilakukan karena pemerintah sedang membutuhkan dana cukup besar, dan pada tax amnesty sebelumnya masih banyak pelaku usaha yang belum melaporkan kekayaannya.

“Terutama di kota-kota besar di luar DKI Jakarta dan Surabaya. Kalau seandainya semua pengusaha di Indonesia secara suka rela melakukan tax amnesty, tentu negara akan mendapatkan dana yang cukup besar bahkan bisa menutupi devisit anggaran selama ini,” kata Ibrahim.

Nah, untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi rupiah dibuka fluktuatif namun ditutup melemah dalam rentang Rp 14.360 per dolar AS – Rp 14.450 per dolar AS.  

Selanjutnya: Rilis data neraca dagang turut menopang IHSG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari