JAKARTA. Pernyataan rencana pembelian obligasi negara zona euro tak hanya turut menyemangati pasar saham Indonesia. Di pasar obligasi, harga surat utang pemerintah meloncat tajam. Pada pembukaan Jumat (7/9), seri SUN terbitan baru bertenor 21 tahun, FR0065 menembus harga tertingginya di 2012 yaitu 100,11. Kemarin malam, FR0075 masih ditutup di level 99,75. Seri acuan jangka panjang lainnya yaitu FR0058 bertenor 20 tahun juga terangkat ke posisi 117,375 dari harga penutupan 116,8 kemarin. Analis Obligasi MNC Asset Management Akbar Syarief melihat, investor lebih percaya diri dan kembali melakukan investasi baik surat utang maupun saham. Dia menjelaskan, rentang atau spread imbal hasil antara SUN 5 tahun dan 20 tahun masih sekitar 1%. "Spread tersebut terbilang mengecil karena yield yang 20 tahun menurun, yang menandakan investor optimis," jelas Akbar kepada KONTAN, Jumat (7/9). Akbar memperhatikan investor asing kembali memburu obligasi domestik dalam dua hari terakhir sebelum pertemuan ECB. Kemungkinan, kata dia, pembelian masih akan bertambah lagi dalam seminggu ke depan. Harga masih akan fluktuatif Di pekan depan, ia memperkirakan harga SUN masih fluktuatif. Misalkan untuk imbal hasil FR0058 yang bakal berada di antara 6,5%-7%, sedangkan FR60 di kisaran 5,5%-6%.
Sentimen Eropa melonjakkan harga SUN tenor panjang
JAKARTA. Pernyataan rencana pembelian obligasi negara zona euro tak hanya turut menyemangati pasar saham Indonesia. Di pasar obligasi, harga surat utang pemerintah meloncat tajam. Pada pembukaan Jumat (7/9), seri SUN terbitan baru bertenor 21 tahun, FR0065 menembus harga tertingginya di 2012 yaitu 100,11. Kemarin malam, FR0075 masih ditutup di level 99,75. Seri acuan jangka panjang lainnya yaitu FR0058 bertenor 20 tahun juga terangkat ke posisi 117,375 dari harga penutupan 116,8 kemarin. Analis Obligasi MNC Asset Management Akbar Syarief melihat, investor lebih percaya diri dan kembali melakukan investasi baik surat utang maupun saham. Dia menjelaskan, rentang atau spread imbal hasil antara SUN 5 tahun dan 20 tahun masih sekitar 1%. "Spread tersebut terbilang mengecil karena yield yang 20 tahun menurun, yang menandakan investor optimis," jelas Akbar kepada KONTAN, Jumat (7/9). Akbar memperhatikan investor asing kembali memburu obligasi domestik dalam dua hari terakhir sebelum pertemuan ECB. Kemungkinan, kata dia, pembelian masih akan bertambah lagi dalam seminggu ke depan. Harga masih akan fluktuatif Di pekan depan, ia memperkirakan harga SUN masih fluktuatif. Misalkan untuk imbal hasil FR0058 yang bakal berada di antara 6,5%-7%, sedangkan FR60 di kisaran 5,5%-6%.