JAKARTA. Seperti prediksi pasar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju kencang bersama bursa-bursa Asia hari ini (14/9). Stimulus pembelian aset yang diumumkan The Fed tadi malam menyulut kegembiraan dan optimisme pelaku pasar. Pada pukul 09.33 WIB, IHSG naik 1,29% ke posisi 4.225. Sebanyak 126 saham yang reli mendongkrak kinerja bursa dan hanya 12 saham yang masih koreksi, sedangkan 53 saham masih diam di tempat. Sektor pertambangan memimpin kenaikan di antara 10 sektor sebesar 1,97% dan disusul sektor agrikultur yang juga naik 1,82%. Jajaran saham-saham berkapitalisasi besar top gainers hari ini adalah saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang terbang 4% ke Rp 2.600, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang meloncat 2,65% ke Rp 1.550 serta PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang terangkat 2,63% ke Rp 760. Posisi top losers ditempati saham second liner yaitu PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang jatuh 1,1% ke Rp 900. Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo melihat realisasi Quantitative Easing tahap III (QE3) yang dikatakan 'tidak memiliki batas waktu' dapat terus meningkatkan rasa percaya diri masyarakat agar mau melakukan investasi, membuka lapangan pekerjaan, dan membelanjakan uang yang dimilikinya. The Fed akhirnya meluncurkan babak ketika dari QE3 setelah semalam menyatakan akan melakukan pembelian mortage debt sebesar US$ 40 miliar per bulan guna mendorong pertumbuhan dan mengurangi pengangguran. Satrio berharap respon positif atas QE3 ini, diharapkan akan membuat IHSG terus bergerak naik hari ini. "Resistance 4.183 tetap akan menjadi penghalang pertama, jika level ini mampu ditembus, berarti IHSG bakal terus bergerak naik hingga kisaran rekor IHSG 4.200-4.235," ujar Satrio. Jumat (14/9) Menurut Satrio adanya QE berarti memompakan likuiditas ke pasar, yang ujungnya adalah pelemahan dollar AS dan kenaikan harga komoditas. "Ini bakal membuat harga saham-saham komoditas tetap menjadi spekulatif untuk beberapa waktu ke depan," terangnya.
Sentimen Fed memang ampuh, IHSG tembus 4.200
JAKARTA. Seperti prediksi pasar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju kencang bersama bursa-bursa Asia hari ini (14/9). Stimulus pembelian aset yang diumumkan The Fed tadi malam menyulut kegembiraan dan optimisme pelaku pasar. Pada pukul 09.33 WIB, IHSG naik 1,29% ke posisi 4.225. Sebanyak 126 saham yang reli mendongkrak kinerja bursa dan hanya 12 saham yang masih koreksi, sedangkan 53 saham masih diam di tempat. Sektor pertambangan memimpin kenaikan di antara 10 sektor sebesar 1,97% dan disusul sektor agrikultur yang juga naik 1,82%. Jajaran saham-saham berkapitalisasi besar top gainers hari ini adalah saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang terbang 4% ke Rp 2.600, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang meloncat 2,65% ke Rp 1.550 serta PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang terangkat 2,63% ke Rp 760. Posisi top losers ditempati saham second liner yaitu PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang jatuh 1,1% ke Rp 900. Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo melihat realisasi Quantitative Easing tahap III (QE3) yang dikatakan 'tidak memiliki batas waktu' dapat terus meningkatkan rasa percaya diri masyarakat agar mau melakukan investasi, membuka lapangan pekerjaan, dan membelanjakan uang yang dimilikinya. The Fed akhirnya meluncurkan babak ketika dari QE3 setelah semalam menyatakan akan melakukan pembelian mortage debt sebesar US$ 40 miliar per bulan guna mendorong pertumbuhan dan mengurangi pengangguran. Satrio berharap respon positif atas QE3 ini, diharapkan akan membuat IHSG terus bergerak naik hari ini. "Resistance 4.183 tetap akan menjadi penghalang pertama, jika level ini mampu ditembus, berarti IHSG bakal terus bergerak naik hingga kisaran rekor IHSG 4.200-4.235," ujar Satrio. Jumat (14/9) Menurut Satrio adanya QE berarti memompakan likuiditas ke pasar, yang ujungnya adalah pelemahan dollar AS dan kenaikan harga komoditas. "Ini bakal membuat harga saham-saham komoditas tetap menjadi spekulatif untuk beberapa waktu ke depan," terangnya.