JAKARTA. Pada perdagangan Rabu (29/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok cukup dalam. Bagaimana dengan pergerakan IHSG pada hari ini? Secara teknikal, Managing research Indosurya Asset Management Reza Priyambada menyebut, saat ini posisi indeks menawarkan posisi yang menarik untuk masuk. "Dari candle yang terbentuk, pelemahan cukup dalam sehingga IHSG mendekati area oversold," kata Reza, Kamis (30/8). Reza menjabarkan, saat ini IHSG terlihat membentuk pola seperti hammer namun dengan body candle yang lebih panjang. Posisi candle juga telah mendekati lower bollinger bands. MACD bergerak cenderung turun dengan histogram negatif yang memanjang. "RSI, William's %R, dan Stochastic kembali melanjutkan penurunan dari area overbought," lanjutnya.Menurut Reza, walaupun kondisi teknikal sudah memasuki area jenuh beli, namun jika belum didukung oleh kondisi "lapangan" yang positif, maka potensi kelanjutan pelemahan masih dimungkinkan terjadi. "IHSG bisa melemah kembali seiring sentimen yang ada tidak cukup kuat mendukung reversal IHSG, kecuali jika nanti malam bursa saham AS bergerak reversal naik," ulasnya.Pada perdagangan Rabu (29/8), diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.048-4.068 dan resistance 4.108-4.128. Adapun beberapa rekomendasi saham-saham yang bisa dilirik pemodal antara lain LSIP, SMGR, MNCN, MAPI, JSMR, PGAS, WIKA, dan CPIN.Sementara itu, Analis PT Infovesta Utama Theodorus Praska Putrantyo optimistis IHSG bisa menguat, walaupun penguatannya cenderung masih terbatas di range 4.065-4.130. Praska mengakui, pergerakan IHSG terlihat masih dibayang-bayangi potensi tekanan jual lanjutan berdasarkan indikator MACD yang sudah death cross, indikator Commodity Channel Index (CCI) masih bergerak turun, serta posisi IHSG yang ditutup di bawah Moving Average (MA) 26 hari disertai kenaikan volume transaksi.Praska berujar, walaupun kemarin bursa saham AS ditutup cenderung stagnan, namun rilis data-data ekonomi AS, seperti estimasi kedua pertumbuhan PDB dan Pending Home Sales lebih baik dari ekspektasi pasar. "Di mana estimasi kedua PDB kuartal kedua tercatat naik 1,7% di atas konsensus 1,6% serta Pending Home Sales per Juli 2012 yang juga naik 2,4% di atas konsensus yang diperkirakan stagnan," jelas Praska kepada KONTAN, Kamis (30/8).Oleh karena itu, adanya kabar baik dari data-data ekonomi tersebut diharapkan bisa membawa angin segar bagi pergerakan bursa saham Asia, termasuk IHSG pada hari ini. Meski demikian, sentimen wait and see investor terhadap pidato gubernur The Fed, Bernanke di akhir pekan ini masih berpotensi membawa tekanan di bursa saham. Beberapa saham yang direkomendasikan Praska, diantaranya ASRI, LSIP, PGAS, IMAS, dan MYOR.
Sentimen fundamental masih belum mendukung IHSG
JAKARTA. Pada perdagangan Rabu (29/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok cukup dalam. Bagaimana dengan pergerakan IHSG pada hari ini? Secara teknikal, Managing research Indosurya Asset Management Reza Priyambada menyebut, saat ini posisi indeks menawarkan posisi yang menarik untuk masuk. "Dari candle yang terbentuk, pelemahan cukup dalam sehingga IHSG mendekati area oversold," kata Reza, Kamis (30/8). Reza menjabarkan, saat ini IHSG terlihat membentuk pola seperti hammer namun dengan body candle yang lebih panjang. Posisi candle juga telah mendekati lower bollinger bands. MACD bergerak cenderung turun dengan histogram negatif yang memanjang. "RSI, William's %R, dan Stochastic kembali melanjutkan penurunan dari area overbought," lanjutnya.Menurut Reza, walaupun kondisi teknikal sudah memasuki area jenuh beli, namun jika belum didukung oleh kondisi "lapangan" yang positif, maka potensi kelanjutan pelemahan masih dimungkinkan terjadi. "IHSG bisa melemah kembali seiring sentimen yang ada tidak cukup kuat mendukung reversal IHSG, kecuali jika nanti malam bursa saham AS bergerak reversal naik," ulasnya.Pada perdagangan Rabu (29/8), diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.048-4.068 dan resistance 4.108-4.128. Adapun beberapa rekomendasi saham-saham yang bisa dilirik pemodal antara lain LSIP, SMGR, MNCN, MAPI, JSMR, PGAS, WIKA, dan CPIN.Sementara itu, Analis PT Infovesta Utama Theodorus Praska Putrantyo optimistis IHSG bisa menguat, walaupun penguatannya cenderung masih terbatas di range 4.065-4.130. Praska mengakui, pergerakan IHSG terlihat masih dibayang-bayangi potensi tekanan jual lanjutan berdasarkan indikator MACD yang sudah death cross, indikator Commodity Channel Index (CCI) masih bergerak turun, serta posisi IHSG yang ditutup di bawah Moving Average (MA) 26 hari disertai kenaikan volume transaksi.Praska berujar, walaupun kemarin bursa saham AS ditutup cenderung stagnan, namun rilis data-data ekonomi AS, seperti estimasi kedua pertumbuhan PDB dan Pending Home Sales lebih baik dari ekspektasi pasar. "Di mana estimasi kedua PDB kuartal kedua tercatat naik 1,7% di atas konsensus 1,6% serta Pending Home Sales per Juli 2012 yang juga naik 2,4% di atas konsensus yang diperkirakan stagnan," jelas Praska kepada KONTAN, Kamis (30/8).Oleh karena itu, adanya kabar baik dari data-data ekonomi tersebut diharapkan bisa membawa angin segar bagi pergerakan bursa saham Asia, termasuk IHSG pada hari ini. Meski demikian, sentimen wait and see investor terhadap pidato gubernur The Fed, Bernanke di akhir pekan ini masih berpotensi membawa tekanan di bursa saham. Beberapa saham yang direkomendasikan Praska, diantaranya ASRI, LSIP, PGAS, IMAS, dan MYOR.