KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (7/1) besok diperkirakan mengalami penguatan lewat dukungan sentimen domestik dan global. Berdasarkan RTI, indeks Rabu (2/1) terpaksa ditutup melemah 0,22% ke level 6.181,17. Untungnya investor asing masih mencatatkan
net buy di seluruh market mencapai Rp 207,47 miliar. Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, dari sisi domestik pergerakan indeks masih mengandalkan sentimen data cadangan devisa, data keyakinan konsumen serta data ritel yang secara umum masih menunjukkan hasil yang positif.
Dari sisi eksternal, indeks Tanah Air masih akan dipengaruhi data ekonomi Amerika Serikat (AS), AS
payroll dan menanti pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerom Powell terkait kenaikan suku bunga acuannya. "Kalau
statement-nya
enggak hawkish, ini bisa meningkatkan IHSG," kata Nafan kepada Kontan.co.id, akhir pekan lalu. Untuk itu, Nafan mengungkapkan bahwa secara teknikan IHSG berpeluang untuk melanjutkan penguatannya pada perdagangan besok. "Apalagi, secara umum fundamental ekonomi domestik masih kuat," jelasnya. Sehingga IHSG berpeluang menuju ke area
resistance, mengingat MACD berhasil membentuk pola
golden cross di area positif. Sementara itu,
Stochastic dan RSI masih bergerak ke atas di area
overbought. Di sisi lain, terlihat pola
three outside up candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi
bullish continuation pada pergerakan IHSG Dengan begitu, IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran
support 6.225 hingga 6.176 dan level
resistance di 6.299 hingga 6.323. Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat pada perdaganga besok yakni: BBCA, Rp 26.025 (RoE: 16.64%; PER: 25.63x; EPS: 1011.37; PBV: 4.27x; Beta: 1.09). Terlihat beberapa pola
bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. 'Akumulasi Beli' pada area level Rp 25.475 - Rp 26.025, dengan target harga secara bertahap di level Rp 26.250, Rp 26.750, Rp 27.125 dan Rp 28.775.
Support: Rp 25.475 dan Rp 24.775. INAF, Rp 5.125 (RoE: -9.70%; PER: -346.18x; EPS: -15.09; PBV: 33.56x; Beta: 2.45). Terlihat pola
bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. 'Akumulasi Beli' pada area level Rp 5.050 - Rp 5.150, dengan target harga secara bertahap di level Rp 5.500 dan Rp 5.750.
Support: 4900. INCO, Rp 3.130 (RoE: 3.90%; PER: 27.97x; EPS: 110.83; PBV: 1.09x; Beta: 1.14). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari
bollinger dan terlihat terlihat pola
bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. 'Accumulative Buy' pada area level Rp 3.070 - Rp 3.130, dengan target harga secara bertahap di level Rp 3.180, Rp 3.320, Rp 3.890, Rp 4.460 dan Rp 5.050.
Support: Rp 3.010.
INKP, Rp 11.225 (RoE: 18.01%; PER: 6.09x; EPS: 1865.09; PBV: 1.09x; Beta: 0.93). Pergerakan harga bertahan di atas garis bawah dari
bollinger dan terlihat pola
bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. 'Akumulasi Beli' pada area Rp 11.150 – Rp 11.350, dengan target harga secara bertahap di level Rp 11.650 dan Rp 11.950.
Support: Rp 10.900. SSMS, Rp 1.200 (RoE: 10.85%; PER: 23.62x; EPS: 50.59; PBV: 2.57x; Beta: 1.85). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari
bollinger dan terlihat pola
tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. 'Akumulasi Beli' pada area level Rp 1.180 – Rp 1.200, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.225, Rp 1.240 dan Rp 1.260.
Support: Rp 1.160. TLKM, Rp 3.710 (RoE: 17.28%; PER: 19.38x; EPS: 191.48; PBV: 3.35x; Beta: 0.90). Pergerakan harga bertahan di atas garis bawah dari
bollinger dan terlihat pola
bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. 'Akumulasi Beli' pada area Rp 3.690 – Rp 3.710, dengan target harga secara bertahap di level Rp 3.750, Rp 3.890, Rp 4.210 dan Rp 4.530.
Support: Rp 3.640 dan Rp 3.570. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi