JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Selasa (2/5). Sentimen global diyakini menjadi penyebab bursa tertekan besok. Sekadar mengingatkan, IHSG Jumat terkoreksi 0,38% atau 21,73 poin menjadi 5.685,29. Indeks menyentuh rekor tertingginya pada Rabu (26/4) di level 5.726,53. Dalam sepekan lalu, IHSG menguat 0,37% atau 20,28 poin.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji berpendapat, saat ini situasi di kawasan Semenanjung Korea masih memanas lantaran Korea Utara masih menjalankan program proliferasi persenjataan nuklir. "Selain kapal-kapal perang AS, kapal perang induk Prancis juga tengah bersandar di kawasan ini, dalam rangka menjalankan latihan perang dengan negara-negara sekutunya," ujar Nafan kepada KONTAN, Sabtu (29/5). Secara teknikal, terdapat black closing marubozu candle, sementara MACD dan RSI terlihat dead cross. Dengan demikian, IHSG berpotensi menuju ke level
support di area 5.671 dan 5.658 dan
resistance berada pada level 5.712 dan 5.738. Data inflasi Dia melihat ada peluang IHSG menguat, yaitu jika data inflasi yang dirilis pemerintah besok lebih baik ketimbang perkiraan pasar. Sekadar informasi, Bank Indonesia (BI) sebelumnya memperkirakan, April akan mengalami inflasi, tidak seperti Maret yang mengalami deflasi 0,02%. Salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga listrik Maret lalu. "April lebih mengarah ke inflasi tapi masih dalam level yang rendah," kata Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo, Kamis (20/4). Analis OSO Sekuritas, Riska Afriani IHSG memperkirakan, IHSG besok masih akan bergerak
mixed dengan kecendurungan melemah. Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat kuartal I-2017 yang hanya 0,7%, terlemah dalam tiga tahun terakhir. Angka itu juga jauh lebih rendah ketimbang kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal IV-2016 yang tumbuh sebesar 2,1%.
"Di tengah rendahnya pencapaian PDB, kekhawatiran pelaku pasar juga masih berfokus terhadap kebijakan pemangkasan pajak, deregulasi, hingga penggelembunga belanja pemerintah," ujarnya kepada KONTAN. Dari dalam negeri, rilisnya data inflasi bulan April pada hari Selasa juga turut menjadi perhatian pelaku pasar. Dia memperkirakan besok IHSG akan bergerak di rentang 5.618 - 5.729. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia