Sentimen global mendominasi, rupiah diprediksi melemah atas dolar pada Senin (5/10)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mencatatkan kinerja baik pada sepekan lalu, rupiah diproyeksikan melemah pada Senin (5/10). Pada Jumat (2/10), rupiah di pasar spot melemah 0,2% ke Rp 14.865 per dolar Amerika Serikat (AS). Namun, jika dalam sepekan, rupiah masih tercatat menguat tipis 0,05%.

Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah justru mengakhiri pekan lalu dengan pelemahan tipis 0,09% menjadi Rp 14.890 per dolar AS, Dalam sepekan, rupiah  menguat 0,41% atas dolar AS.

Ekonom Indef Bhima Yudhistira juga melihat adanya potensi rupiah mengalami pelemahan. Penyebabnya adalah memburuknya situasi pandemi secara global terutama di Amerika Serikat (AS) dan investor juga mencermati perkembangan kesehatan Presiden Donald Trump setelah positif corona.


Baca Juga: Menguat tipis sepekan, kurs rupiah pekan depan masih berpotensi tertekan

Selain itu, kondisi eksternal yang paling berdampak pada pergerakan nilai tukar rupiah karena adanya instabilitas geopolitik dan perang Azerbaijan-Armenia.

“Dari dalam negeri pelaku pasar mencermati RUU Cipta Kerja yang akan disahkan pada rapat paripurna 8 oktober 2020. Penolakan dan mogok kerja yang disuarakan oleh buruh dikhawatirkan berdampak pada produktivitas industri manufaktur pada kuartal IV-2020,” kata Bhima kepada Kontan.co.id, Minggu (4/10).

Bhima sendiri memperkirakan rupiah akan bergerak melemah pada kisaran Rp 15.000 - Rp 15.100 per dolar AS.

Selanjutnya: Dalam sepekan, rupiah menguat tipis 0,05% ke Rp 14.865 per dolar AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat