Sentimen global mix, harga emas stagnan



Jakarta. Setelah pasar kecewa dengan langkah moneter yang dilakukan oleh Bank of Japan, harga emas perlahan menyesuaikan posisi dan bergerak konsolidasi. Mengutip Bloomberg, Jumat (29/7) pukul 14.21 WIB harga emas kontrak pengiriman Desember 2016 di Commodity Exchange stagnan di level US$ 1.341 per ons troi sama seperti hari sebelumnya.

Di awal perdagangan Jumat (29/7) ini, Haruhiko Kuroda, Gubernur Bank of Japan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dan menahan diri untuk melakukan percepatan pembelian government-bond nya. Hal ini di luar ekspektasi pelaku pasar yang menguntungkan emas sebagai safe haven.

Hanya saja posisi USD yang kuat akibat dugaan data pertumbuhan ekonomi yang kinclong membuat kenaikan emas tidak bisa banyak. Bahkan pergerakannya cenderung sideways.


“Responnya menimbulkan kehati-hatian di pelaku pasar. Sekarang pasar menanti hasil dari stress test Eropa dan rilis data pertumbuhan ekonomi AS,” imbuh Ric Spooner, Chief Market Analyst CMC Markets Asia Pacific Pty Ltd seperti dikutip dari Bloomberg.

Malam ini diduga rilis data pertumbuhan ekonomi AS kuartal dua 2016 naik signifikan dari 1,3% menjadi 2,6%. Itu tentunya bisa menggerus kekuatan emas dan mengembalikan performa mengkilap USD. Hanya saja prediksi GDP Eropa kuartal dua 2016 yang turun dari 0,6% menjadi 0,3% akan menjaga keunggulan emas karena menimbulkan kecemasan pasar.

Saat ini memang sedang terjadi tarik menarik sentimen di pasar yang membuat harga emas pun cenderung konsolidasi. Sementara kekuatan emas lainnya datang dari kepemilikan aset emas di Exchange Traded Funds yang naik 2,65 ton menjadi 2.002 ton per Kamis (27/7) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto