Sentimen inflasi rendah



JAKARTA. Penguatan rupiah berhenti. Kemarin, rupiah melemah lagi.

Di pasar spot, pairing USD/IDR, Kamis (24/10), naik 2,27% ke 11.150 ketimbang hari sebelumnya. Pun begitu dengan kurs tengah Bank Indonesia, dollar AS naik 0,08% ke posisi 11.268.

Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, sebetulnya tekanan rupiah sudah mulai mereda sehingga belakangan kurs rupiah bergerak menguat.


Di sisi lain, dollar AS tengah tertekan lantaran rilis data ketenagakerjaan Negeri Paman Sam yang di bawah ekspektasi pasar. Ini menimbulkan spekulasi, pengurangan program stimulus AS belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Toh, rupiah tak sanggup menguat.

Padahal, Ariston melihat, kondisi ekonomi domestik masih cukup positif, tecermin pada neraca perdagangan Indonesia yang kembali surplus.

David Sumual, ekonom BCA, menambahkan, inflasi bulan Oktober 2013 yang diprediksi masih rendah bisa menjadi energi positif bagi rupiah. "Banyak orang yang akan masuk ke pasar obligasi, sehingga rupiah akan menguat," ujar dia.

Hari ini Ariston memproyeksikan, USD/IDR di 10.800-11.300. Sedangkan, David menebak, USD/IDR di 10.800-11.200.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana