Sentimen Kenaikan Suku Bunga Menambah Tantangan Penjualan SR016



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen kenaikan suku bunga mempengaruhi penjualan sukuk ritel (SR) seri SR016. Di hari terakhir penawaran, jumlah sukuk ritel yang dipesan investor lebih rendah dibandingkan dengan target dan hasil penjualan surat berharga negara (SBN) ritel sebelumnya.

Mengutip laman Investree, Rabu (16/3), per pukul 20.00 WIB, jumlah pemesanan SR016 secara nasional mencapai Rp 17,82 triliun. Angka ini sekitar 89,12% dari target, yaitu Rp 20 triliun.

Dengan asumsi angka tersebut merupakan angka akhir penjualan SR016, maka penjualan surat utang ritel ini juga lebih rendah dari hasil penjualan obligasi negara ritel (ORI) seri ORI021 yang meluncur di Januari, Rp 25 triliun. Penjualan SR016 masih lebih rendah dari penjualan SR015 yang meluncur di September 2021, Rp 27 triliun.


Baca Juga: Penjualan SR016 Tetap Ramai Meski Kenaikan Suku Bunga Menghadang

Chief of Retail & SME Business Commonwealth Bank, Ivan Jaya mengatakan dengan kondisi pasar yang dipengaruhi sentimen kenaikan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia, menjadi tantangan tersendiri dalam pemasaran SR016 kepada nasabah. 

Namun kendati demikian, Ivan melihat bahwa minat investor terhadap SR016 hingga menjelang penutupan masa penawaran masih cukup positif, mengingat tingkat kupon yang ditawarkan pada SR016 juga masih lebih tinggi dibandingkan dengan seri SBN Ritel sebelumnya.

"Hasil penjualan SR016 baik dan mendapat respon positif dari nasabah kami, sesuai dengan target yang kami canangkan," kata Ivan, Jumat (18/3). 

Baca Juga: Milenial Cuan Maksimal Lewat Investasi Aman

Kupon 4.95% yang diberikan oleh SR016 diminati oleh investor karena lebih baik dibandingkan rata-rata imbal hasil deposito yang berkisar di 3%-an. Ditambah lagi tarif pajak atas bunga obligasi untuk investor domestik sebesar 10% menjadi salah satu faktor yang membuat SR016 relatif lebih menarik.

Ivan menilai bahwa minat investor terhadap penerbitan SBN Ritel masih akan terus bertumbuh, mengingat tingkat imbal hasil yang ditawarkan masih akan tetap menarik dibandingkan dengan deposito. 

Selain itu SBN Ritel juga dijamin oleh pemerintah. Dengan tren kenaikan suku bunga, harapan kami adalah juga dapat didukung dengan peningkatan tingkat imbal hasil SBN ritel pada penerbitan selanjutnya, agar menambah daya tarik bagi calon investor.

Dengan penjualan SBN ritel yang seluruhnya dilakukan secara online tentunya akan memperlebar penetrasi ke masyarakat terutama kalangan millennial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati