Sentimen Korut dan China menekan logam industri



KONTAN.CO.ID - Logam industri melanjutkan koreksi lantaran cacian Korea Utara terhadap pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menambah kegelisahan investor. Sebelumnya, investor sudah khawatir pada penurunan peringkat utang China oleh lembaga pemeringkat internasional S&P.

Mengutip Bloomberg, Jumat (22/9) harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 1,2% ke level US$ 6.400 per metrik ton atau terendah sejak 16 Agustus sebelum diperdagangkan di US$ 6.404,5 pada pukul 09.40 waktu Shanghai.

Selanjutnya, harga nikel merosot 3,2% ke level US$ 10.655 per metrik ton, melanjutkan koreksi 3,3% sehari sebelumnya. Sementara harga logam timbal jatuh 4,3%.


Menurut sebuah laporan, Menteri luar negeri Korea Utara Ri Yong Ho menyatakan, Kim Jong Un dapat mempertimbangkan peledakan bom hidrogen di Samudera Pasifik. Komentar tersebut meningkatkan ketegangan antara Korea Utara dengan AS terkait ambisi nuklir. Imbasnya harga saham bergerak turun, sementara yen dan emas menguat.

Logam industri sudah di bawah tekanan setelah S&P Global Ratings menurunkan peringkat utang China untuk pertama kali sejak 1999 sehingga menurunkan potensi kenaikan permintaan dari negara konsumen logam terbesar itu.

Indeks LME untuk enam logam industri berada dalam posisi melemah setelah mencatat angka tertinggi selama tiga tahun pada bulan ini, di tengah optimisme pertumbuhan global serta pemangkasan produksi China. Perusahaan logam dan pertambangan juga turun, dengan saham Jepang terpukul sangat keras akibat kenaikan yen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie