JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu berhasil ditutup di zona positif. Diperkirakan, indeks awal pekan ini, Senin (22/9), bakal kembali melanjutkan penguatannya. Namun pada saat yang bersamaan, IHSG memiliki peluang untuk terkoreksi. "Rebound IHSG dari low 5.117 masih berlanjut meski sentimen fundamental lokal dapat membuat IHSG tiba-tiba berbalik arah," tandas Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko. Menurutnya, tekanan yang bakal menekan IHSG datang dari sentimen rupiah yang masih terpuruk melebihi level Rp 12.000 per saham akibat ketakutan kenaikan bunga Amerika Serikat dan beban impor BBM ke APBN 2015 yang mana hal ini akan membuat defisit semakin melebar. Oleh sebab itu, bila tidak ada kenaikan BBM dapat mendorong aksi jual mendadak.
Sentimen negatif dalam negeri membayangi IHSG
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu berhasil ditutup di zona positif. Diperkirakan, indeks awal pekan ini, Senin (22/9), bakal kembali melanjutkan penguatannya. Namun pada saat yang bersamaan, IHSG memiliki peluang untuk terkoreksi. "Rebound IHSG dari low 5.117 masih berlanjut meski sentimen fundamental lokal dapat membuat IHSG tiba-tiba berbalik arah," tandas Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko. Menurutnya, tekanan yang bakal menekan IHSG datang dari sentimen rupiah yang masih terpuruk melebihi level Rp 12.000 per saham akibat ketakutan kenaikan bunga Amerika Serikat dan beban impor BBM ke APBN 2015 yang mana hal ini akan membuat defisit semakin melebar. Oleh sebab itu, bila tidak ada kenaikan BBM dapat mendorong aksi jual mendadak.