Sentimen negatif dalam negeri membayangi IHSG



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu berhasil ditutup di zona positif. Diperkirakan, indeks awal pekan ini, Senin (22/9), bakal kembali melanjutkan penguatannya. Namun pada saat yang bersamaan, IHSG memiliki peluang untuk terkoreksi.

"Rebound IHSG dari low 5.117 masih berlanjut meski sentimen fundamental lokal dapat membuat IHSG tiba-tiba berbalik arah," tandas Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko.

Menurutnya, tekanan yang bakal menekan IHSG datang dari sentimen rupiah yang masih terpuruk melebihi level Rp 12.000 per saham akibat ketakutan kenaikan bunga Amerika Serikat dan beban impor BBM ke APBN 2015 yang mana hal ini akan membuat defisit semakin melebar. Oleh sebab itu, bila tidak ada kenaikan BBM dapat mendorong aksi jual mendadak.


Yuganur memprediksi, indeks hari ini akan bergerak pada rentang support 5.165-5.076 dan resistance 5.251-5.285. Cermati saham BBRI, PWON, BBTN, dan BMRI.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memberikan prediksi senada. Belum ada sentimen yang secara signifikan yang dapat membuat IHSG menemukan pergerakan uptrend -nya secara pasti.

"Karena baik sentimen positif maupun negatif masih sama-sama minim," ujar William.

Secara teknikal, IHSG akan memiliki pijakan kuat jika indeks mampu menembus resistance 5.264. Disisi lain, IHSG tidak boleh menembus support 5.186 supaya menurunkan rentang konsolidasi IHSG.

Saham AKRA, BBNI, BALI, BBCA, UNTR, BJTM, PWON, AALI, dan ASII menjadi saham pilihan William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia