Sentimen negatif Eropa dan AS menekan rupiah 0,3% sepekan ini



JAKARTA. Rupiah tertekan pada pekan ini. Pemicunya, adanya spekulasi pertumbuhan ekonomi gobal yang melambat karena krisis utang Eropa kian mendalam, dan pemulihan ekonomi AS masih rapuh.Mata uang Garuda tumbang 0,3% dalam sepekan ini ke level Rp 8.543 per dollar AS, pada pukul 4 sore di Jakarta. Adapun, hari ini saja, rupiah melemah 0,1%.Pada 12 Juli, rupiah bahkan sempat jatuh 0,5%, setelah imbal hasil obligasi Italia dan Spanyol naik ke level tertinggi satu dekade. Asing menarik dananya sebesar US$ 17,4 juta dari pasar saham Indonesia, pada empat hari pertama di pekan ini.Kemarin, Ketua Federal Reserve Ben S. Bernanke mengatakan tidak akan mengambil tindakan segera untuk merangsang perekonomian AS.Ekonom United Overseas Bank Ltd. Ho Woei Chen menyebut, ada sentimen negatif dari apa yang terjadi di zona Euro dan AS. "Kekhawatiran terhadap utang pemerintah di kawasan Euro akan terus muncul," ujarnya, hari ini.Adapun, harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun turun pada pekan ini. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi yang jatuh tempo Juli 2021 naik satu basis poin pada hari ini ke 7,32%. Dalam sepekan, imbal hasil ini sudah naik lima basis poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini