KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat (AS) dan negara maju di kawasan Eropa dan Asia berencana melepaskan cadangan minyak ke pasar. Aksi tersebut bertujuan untuk menurunkan harga minyak yang melambung. Namun, pasar belum merespon dan harga minyak masih naik. Mengutip Bloomberg, Rabu (24/11), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di pasar Nymex masih naik 0,42% ke US$ 78,83 per barel. Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan harga minyak masih beranjak naik karena jumlah pelepasan cadangan minyak mentah dari AS dan negara lain lebih rendah dari estimasi pasar. Faisyal mengutip dari riset Goldman Sachs yang memperkirakan jumlah pelepasan cadangan minyak dari AS dan negara lain sebesar 70 juta barel. Sedangkan, pelaku pasar berharap jumlah cadangan minyak yang dilepas di pasar sebesar 100 juta barel.
Sentimen negatif ini yang berpotensi menekan harga minyak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat (AS) dan negara maju di kawasan Eropa dan Asia berencana melepaskan cadangan minyak ke pasar. Aksi tersebut bertujuan untuk menurunkan harga minyak yang melambung. Namun, pasar belum merespon dan harga minyak masih naik. Mengutip Bloomberg, Rabu (24/11), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di pasar Nymex masih naik 0,42% ke US$ 78,83 per barel. Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan harga minyak masih beranjak naik karena jumlah pelepasan cadangan minyak mentah dari AS dan negara lain lebih rendah dari estimasi pasar. Faisyal mengutip dari riset Goldman Sachs yang memperkirakan jumlah pelepasan cadangan minyak dari AS dan negara lain sebesar 70 juta barel. Sedangkan, pelaku pasar berharap jumlah cadangan minyak yang dilepas di pasar sebesar 100 juta barel.