JAKARTA. Tekanan terhadap batubara belum sirna. Serangkaian sentimen negatif masih memayungi harga batubara seiring dengan kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Analis dan Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka, Ibrahim mengatakan, setelah IMF merevisi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 3,8% menjadi 3,5%. Dan proyeksi ekonomi global tahun depan diperkirakan sebesar 3,7%, berdampak pada lesunya permintaan batubara, terutama dari China dan Eropa. “Permintaan terhadap komoditas juga meredup seiring proyeksi World Bank yang memperkirakan harga komoditas tahun ini akan melambat,” ujar Ibrahim.
Sentimen negatif masih memayungi harga batubara
JAKARTA. Tekanan terhadap batubara belum sirna. Serangkaian sentimen negatif masih memayungi harga batubara seiring dengan kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Analis dan Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka, Ibrahim mengatakan, setelah IMF merevisi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 3,8% menjadi 3,5%. Dan proyeksi ekonomi global tahun depan diperkirakan sebesar 3,7%, berdampak pada lesunya permintaan batubara, terutama dari China dan Eropa. “Permintaan terhadap komoditas juga meredup seiring proyeksi World Bank yang memperkirakan harga komoditas tahun ini akan melambat,” ujar Ibrahim.