Sentimen pajak ekspor angkat harga CPO



JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) kembali naik di awal pekan ini. Bullish harga komoditas ini terjadi setelah mengalami koreksi cukup dalam pada pekan lalu, hingga menyentuh harga terendah sejak 2009.

Harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia (MDEX) untuk pengiriman Februari 2013, Senin (17/12), pukul 15.45 WIB, menguat 0,21% menjadi RM 2.280 per metrik ton dibanding harga akhir pekan lalu. Data ekonomi China yang menunjukkan perbaikan, memberi harapan permintaan CPO dari negara itu bisa meningkat ke depannya. Data itu turut mengangkat harga CPO.

Ariana Nur Akbar, analis Monex Investindo Futures, mengatakan, harga CPO juga terangkat oleh langkah Pemerintah Malaysia yang berencana memberlakukan pajak ekspor hingga mendekati 0%. Aturan yang berlaku mulai Januari 2013 ini bertujuan untuk mengurangi persediaan CPO di Malaysia.


Meski begitu, Ariana memperkirakan, harga CPO masih akan mengalami koreksi, setidaknya selama sepekan mendatang. Stok yang masih berlimpah di Malaysia dan Indonesia serta permintaan dari India yang belum pulih juga, bakal mengganjal kenaikan harga CPO.

Masih tertekan

Apalagi, prospek pertumbuhan ekonomi di China serta pemberlakuan pajak ekspor dari Malaysia secara efektif baru akan terlihat efeknya terhadap harga CPO pada awal tahun depan. 

Analis Askap Futures, Suluh Adil Wicaksono pun satu suara. Informasi penerapan pajak ekspor baru oleh Malaysia di 2013 menjadi sentimen positif yang mengangkat harga CPO. "Namun, kenaikan ini hanya jangka pendek," kata Suluh. 

Secara teknikal, hingga akhir Desember, pergerakan CPO masih cenderung tertekan. Indikator guppy multiple moving average (GMMA) yang diwakili oleh exponential moving average (EMA) jangka pendek dan jangka panjang, keduanya memperlihatkan potensi pelemahan. Stochastics juga memperlihatkan sinyal bearish. 

Selama sepekan ke depan, Ariana memprediksi, harga CPO akan bergerak di kisaran RM 2.112 – RM 2.487 per ton. Sementara, Suluh memproyeksikan, harga CPO selama sepekan ini akan bergerak dalam rentang RM 2.150–RM 2.460 per ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini