JAKARTA. Harga gas alam kembali menghangat setelah terjun 11% dalam sepekan. Optimisme kenaikan permintaan serta sentimen pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) menjadi faktor pendorong harga. Mengutip Bloomberg, Senin (7/11) pukul 16.00, harga gas alam kontrak pengiriman Desember 2016 di New York Mercantile Exchange menguat 2,71% dibanding sehari sebelumnya menjadi US$ 2,840 per mmbtu. Gas alam rebound di awal pekan setelah anjlok 11% sepanjang pekan lalu. Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, harga gas alam tertekan karena negara empat musim, seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China, belum memasuki musim dingin.
Sentimen pemilu AS angkat harga gas alam
JAKARTA. Harga gas alam kembali menghangat setelah terjun 11% dalam sepekan. Optimisme kenaikan permintaan serta sentimen pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) menjadi faktor pendorong harga. Mengutip Bloomberg, Senin (7/11) pukul 16.00, harga gas alam kontrak pengiriman Desember 2016 di New York Mercantile Exchange menguat 2,71% dibanding sehari sebelumnya menjadi US$ 2,840 per mmbtu. Gas alam rebound di awal pekan setelah anjlok 11% sepanjang pekan lalu. Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, harga gas alam tertekan karena negara empat musim, seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China, belum memasuki musim dingin.