Sentimen penekan IHSG di akhir pekan ini



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melanjutkan penurunan sebesar 19,76 poin atau 0,37 % menjadi 5.272,98 poin, Jumat (13/1). Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 2,69 poin (0,30 %) menjadi 882,52 poin.

Analis NH Korindo Securities Indonesia Bima Setiaji mengatakan, pelemahan harga saham di sektor pertambangan menjadi salah satu faktor yang menahan laju IHSG pada akhir pekan ini.

Menurut dia, hasil revisi Peraturan Pemerintah mengenai pertambangan mineral dan batubara (minerba) yang diproyeksikan dapat menyebabkan adanya peningkatan suplai (ekspor) di pasar global yang tentunya dapat menekan harga sehingga berdampak negatif pada saham pertambangan.


Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar juga cenderung menunggu dan fokus pada kebijakan bank sentral AS (The Fed). Diharapkan ada kejelasan lebih lanjut mengenai rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed pada tahun 2017 ini.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa investor asing yang melanjutkan aksi lepas saham di pasar domestik menambah sentimen negaif bagi pergerakan IHSG.

BEI mencatat, investor asing kembali membukukan penjualan bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp364,605 miliar pada akhir pekan ini (Jumat, 13/1).

"Penguatan yang sempat terjadi pada IHSG tidak bertahan lama mengingat masih belum adanya ketidakpastian global, terutama dari AS," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di pasar reguler BEI mencapai 301.006 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,377 miliar lembar saham senilai Rp5,858 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 108,36 poin (0,47 %) ke level 22.937,38, indeks Nikkei naik 152,58 poin (0,80 %) ke level 19.287,28, dan Straits Times menguat 32,07 poin (1,07 %) posisi 3.025,07.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto